Menguak Fakta Perakitan Bom di Gelangang Mahasiswa Riau dengan Rencana Teror yang Mengerikan

Heboh dan membuat pihak universitas kecolongan dengan aksi para alumni mahasiswa Universitas Riau yang kedapatan dan diduga

Editor: Andreas Eko Prasetyo
ANTARA FOTO/RONY MUHARRMAN
Kapolda Riau Irjen Pol Nandang (tengah) didampingi Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi (kiri) menjelaskan kronologis penangkapan terduga jaringan teroris di Mapolda Riau, Sabtu (2/6/2018) malam. Tim Densus 88 dan Polda Riau berhasil mengamankan tiga orang terduga teroris yang merupakan alumni Universitas Riau pada Sabtu siang di Gelanggang Mahasiswa UNRI beserta barang bukti yaitu empat bom yang sudah siap ledak, delapan macam serbuk bahan peledak dan dua busur panah. Bom tersebut direncanakan akan diledakan di DPRD Provinsi Riau dan DPR RI. 

Kapolda Riau Irjen Nandang mengatakan, para pelaku mengakui bom rakitan tersebut rencananya akan diledakkan di kantor DPRD Riau dan DPR RI.

"Berdasarkan pengakuan pelaku, 4 bom akan diledakkan di kantor DPRD Provinsi (Riau) dan DPR RI," kata Nandang.

"Kita belum tau kapan mau diledakkan oleh pelaku, sementara masih kami dalami motifnya," ujar Nandang dalam konferensi pers di Mapolda Riau, Sabtu malam.

 "Bom dirakit di gelanggang mahasiswa. Bom ini siap diledakkan. Tapi sudah dijinakkan oleh Jihandak," kata Nandang.

3. Tiga terduga teroris alumni UNRI

Petugas membawa sejumlah barang yang diambil dari dalam gedung gelanggang mahasiswa Universitas Riau, Sabtu (2/6/2018).
Petugas membawa sejumlah barang yang diambil dari dalam gedung gelanggang mahasiswa Universitas Riau, Sabtu (2/6/2018). (KOMPAS.com/Idon Tanjung)

Kapolda Riau Irjen Nandang menjelaskan, dalam penggerebekan dan penggeledahan itu, tim Densus 88 menangkap tiga terduga teroris yang merupakan alumni dari kampus tersebut. Ketiganya berinisial BI, ED, dan ZA (sebelumnya disebutkan J).

"BI alumnus jurusan Administrasi Publik 2002, ED alumnus jurusan Ilmu Komunikasi 2005 dan ZA alumnus jurusan Ilmu Pariwisata 2004," kata Nandang.

Baca: Anda Harus Tahu! Mulai H-7 Lebaran di Merangin, Angkutan Barang Tak Boleh Melintas

Bersama dengan mereka itulah, Tim Detasemen 88 menyita empat buah bom rakitan siap ledak yang kemudian sudah dijinakkan, alat perakit bom, kabel dan sebuah kotak terbuat dari kayu.

 4. Satu bulan merakit bom di dalam kampus

Petugas menyusun barang bukti sebelum Kapolda Riau Irjen Pol Nandang dan Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi menggelar konferensi pers terkait penangkapan tiga terduga teroris dan penyitaan empat bom siap pakai dari gelanggang mahasiswa Universitas Riau, Sabtu (2/6/2018).
Petugas menyusun barang bukti sebelum Kapolda Riau Irjen Pol Nandang dan Rektor Universitas Riau Aras Mulyadi menggelar konferensi pers terkait penangkapan tiga terduga teroris dan penyitaan empat bom siap pakai dari gelanggang mahasiswa Universitas Riau, Sabtu (2/6/2018). (KOMPAS.com/Idon Tanjung)

Kapolda Riau Irjen Nandang mengatakan, ketiga pelaku ternyata sudah satu bulan tinggal di kawasan kampus. Selama itu pula, mereka diduga mulai merakit bom. Polisi, lanjut Nandang, sudah memantau aktivitas mereka selama di sana.

"Kami sudah tahu pergerakan mereka. Rencananya mau digerebek hari Jumat (1/6/2018), namun waktunya belum pas. Jadi kita gerebek Sabtu sore," ujar Nandang.

Dia menjelaskan, satu dari tiga pelaku yang memiliki keahlian merakit bom, yakni ZA.

"Si ZA ini jurusan pariwisata. Dia punya keahlian rakit bom. Dia juga mengajarkan membuat bom melalui aplikasi percakapan Telegram," kata Nandang.

Baca: Anda Harus Tahu! Mulai H-7 Lebaran di Merangin, Angkutan Barang Tak Boleh Melintas

5. Polisi jelaskan alasan penggunaan senjata laras panjang

Petugas mengamankan sejumlah barang bukti setelah menggeledah gelanggang mahasiswa Fisip UR, Jumat (2/6/2018).
Petugas mengamankan sejumlah barang bukti setelah menggeledah gelanggang mahasiswa Fisip UR, Jumat (2/6/2018). (KOMPAS.com/Idon Tanjung)

"Berkaitan penggerebekan di kampus menggunakan senjata laras panjang, karena yang digerebek bukan pencuri ayam. Tapi, salah satu bentuk kejahatan extraordinary atau kejahatan yang sangat meresahkan bangsa-bangsa di dunia ini," tutur Nandang.

Saat ini, ketiga terduga teroris masih diperiksa oleh Polda Riau dan Densus 88. Mereka ditempatkan di sebuah ruangan khusus.

Halaman
123
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved