Dulu Pemain Sepakbola Terkenal, Kisah Eka Ramdani Persib, Jatuh ke Titik Nol & Dakwah di Sepakbola
Musibah yang dialami pada tahun 2014 menjadikan momentum Eka Ramdani untuk memutuskan berhijrah
"Kemudian saya meninggalkan zikir itu (Ilmu Tasawuf). Karena ternyata ada yang berbenturan dengan sunahnya nabi. Pas dari situ saya mulai menemukan ketenangan hidup. Tapi dari zikir tasawuf itu, saya mengambil hikmahnya. Bahwa zikir itu penting. Metode untuk selalu berzikir. Tapi untuk skerang lebih ke sunah nabi," ucap Eka.
Baca: Sudirman MR Merangkak Dari Bawah, Ada Perombakan Besar Dewan Direksi PT Astra Daihatsu Motor
Hijrahnya Eka tentu saja mendapat dukungan dari keluarga. Ayahanda Eka yang juga seornag ustaz di Purwakarta terus mendorong Eka untuk menjadi pribadi yang baik.
Nasihat-nasihat dari ayahnya selalu ia aplikasikan di hidupnya yang sekarang.
Uniknya, setelah berhijrah, Eka menyadari jika hidupnya dikelilingi dengan kegiatan riba. Mulai dari asuransi jiwa keluarganya, leasing, hingga cicilan rumah yang kedua. Itulah yang diakui Eka penyebab dari semmua musibah yang diujikan Allah terhadap dirinya.
"Sumber masalahnya ternyata dari aktivitas riba. Dulu jauh sekali saya mengenal apa itu riba. Ternyata yang ikut aktivitas riba itu dari yang menyelenggarakan sampai yang menjadi konsumennya kena dosanya. Alhamdulillah saya tersadarkan setelah saya ikut komunitas kajian anti riba. Dan saya sadar saya salah," kata dia.
Baca: Ingin Terhindar Macet Saat Mudik Lebaran di Jambi, Anda Perlu Tahu Kawasan-kawasan Ini
Saat kesulitan dan musibah melanda, ternyata Eka tak mendapatkan pertolongan dari siapapun.
Banyak orang yang dikenalnya tidak dapat memberikan pertolongan. Semisal untuk melunasi utang-utangnya.
"O,iya, yang saya ingat waktu itu. utang saya hanya sekitar Rp. 100 juta ke garmen. Tapi anehnya, saya sampai jual mobil dan rumah yang saya beli cash. Dan salahnya, sisa uang dari jual rumah dan mobil itu bukannya saya lunasi ke cicilan rumah kedua.
Tapi jsutru malah buat beli tanah di Purwakarta. Masih dalam lingkup riba ini yang ternyata menguras semua harta yang saya punya," kata dia.
Setelah berhijrah dan kembali bergabung Persib Bandung, Eka semakin semangat. Sebab, penggawa Persib juga sudah banyak yang berhijrah.
Baca: VIDEO: Suku Bunga Naik Nilai Tukar Rupiah Membaik, Pasar Masih Sangat Rentan
Pembawa aura positif di jalan Allah pun juga ada di penggawa Persib, Yaitu Supardi NAsir. Supardi menurut Eka adalah sosok yang religius dari sebelum ia mengenalnya.
"Di Persib sendiri juga sudah lama para pemainnya ikut kajian. Supardi Nasir pembawa aura positifnya. Panutan saya dia. Dulu saya sebelum hijrah kalau salat tidak tepat waktu. Salat mah salat. Cuma waktu pas tepat jarang sekali. Alhamdulillah sekarang ada alarmnya," ucap dia.
Menurut Eka, kini ia semakin merasa tenang setelah berhijrah. Dekat dengan Allah membuat Eka tak khawatir atas karir dan rejekinya.
Walaupun pada tahun 2015 Eka juga sempat berpikiran untuk menyudahi karirnya di dunia sepakbola, namun karena nasihat seorang mubalig Eka tetap meneruskan karirnya.
"Nasihat itu saya ingat. Setiap muslim memiliki jalan sendiri untuk berdakwah. Mungkin di sepakbola ini saya bisa turut berdakwah. Di Sepakbola saya kini lebih mengganti niat bukan duniawi yang saya kejar seperti gaji, karir, atau ketenaran. Tapi syiar dan dakwahnya yang saya kejar. Medianya sepakbola," ucap dia seraya mengatakan jika hanya mengejar dunia maka yang akan didapatkan adalah lelah yang tidak ada barokahnya.
Baca: VIDEO: Suku Bunga Naik Nilai Tukar Rupiah Membaik, Pasar Masih Sangat Rentan