Kesaksian Orang Tua Razan Al Najjar: "Ini Senjata Anakku"
Terlalu lelah untuk mencucurkan air mata lagi, Sabreen al-Najjar mengingat terakhir kali dia melihat putrinya, Razan, hidup.
Dikenal sebagai "kupu-kupu peluru", itu meledak pada dampak, pulverising jaringan, arteri dan tulang, sementara menyebabkan cedera internal yang parah.
"Dia sengaja dan langsung dibunuh oleh peluru yang meledak, yang ilegal menurut hukum internasional," kata Sabreen.
"Saya menuntut penyelidikan PBB sehingga pembunuhnya akan diadili dan dihukum," katanya, menggambarkan tentara Israel sebagai "brutal dan tak kenal ampun".
Dia kemudian terdiam. Ketika Sabreen berbicara lagi, kata-katanya memunculkan ratapan dari para wanita di sekitarnya.
"Kuharap aku bisa melihatnya dalam gaun pengantin putihnya, bukan kain kafannya," katanya.
Pemakaman Razan pada hari Sabtu di Khuza'a dihadiri oleh ribuan orang.
Klip video yang menunjukkan rekan-rekannya menangis di rumah sakit itu beredar di media sosial, rasa kaget dan duka terpatri di wajah mereka.
Baca: Mencekam! Video Detik-detik Tawuran Sahur on the Road, Sampai Ada Pasangan Kekasih yang Terjebak
Sebuah hashtag dalam bahasa Arab yang diterjemahkan menjadi "Malaikat Mercy" mengacu pada Razan secara luas digunakan di Twitter, dengan pengguna dari seluruh dunia mengutuk pembunuhannya.
"Tenaga medis adalah #NotATarget!" Nicolay Mladenov, koordinator khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, mengatakan dalam sebuah posting di Twitter, menambahkan bahwa Israel perlu "mengkalibrasi penggunaan kekuatannya".
Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kematian Razan sementara juga menyalahkan Hamas, yang menjalankan Jalur Gaza, karena "secara metodis menempatkan anak-anak dan wanita muda di garis depan gangguan kekerasan untuk bertindak sebagai perisai manusia untuk realisasi tujuan Hamas ".
Baca: KPU Minta Partai Masukkan Nama Anggotanya yang Nyaleg, Mulai Besok!
Kembali di Khuza'a, sebelum tubuh Razan tiba untuk pemakaman, ayahnya mengulurkan rompi medisnya yang berlumuran darah.
"Ini adalah senjata Razan," katanya kepada para kru TV lokal di luar rumahnya.
Dia mengosongkan kantong rompi, mengambil kasa dan perban.
"Ini senjatanya," ulangnya.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul 'Ini Senjata Anakku' Kesaksian Orangtua Razan Al Najjar, Perawat yang Ditembak Mati Tentara Israel, http://lampung.tribunnews.com/2018/06/03/ini-senjata-anakku-kesaksian-orangtua-razan-al-najjar-perawat-yang-ditembak-mati-tentara-israel?page=all.