Pergerakan Rupiah
Besok, Rupiah Diprediksi Masih akan Menguat. Ini 4 Faktor Pendukungnya
Rupiah menunjukan penguatan dalam sepekan lalu. Penguatan ini juga dikaitkan dengan langkah Bank Indonesia (BI) yang menaikkan
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Rupiah menunjukan penguatan dalam sepekan lalu. Penguatan ini juga dikaitkan dengan langkah Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga serta melemahnya dollar Amerika Serikat (AS) oleh karena beberapa data yang tidak mencapai target.
Mengutip Bloomberg pada Kamis (31/5), rupiah masih menguat 0,69% di level Rp 13.896 per dollar AS. Sedangkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Kamis pekan lalu berada di level Rp 13.951 per dollar AS, menguat 0,58% dari hari sebelumnya.
Baca: Respon Kenaikan Suku Bunga, BNI Kerek Bunga Kredit 0,5 Persen
Head of Economics & Research Finance and Corporate Service UOB, Enrico Tanuwidjaja mengatakan, langkah BI merupakan langkah yang tepat. "Langkah BI menaikkan suku bunga bisa dikatakan sebagai langkah antisipasi," kata Enrico kepada Kontan.co.id pada Kamis lalu.
Enrico berpendapat, Senin (4/6), rupiah masih bisa saja menguat. Penguatan rupiah disebabkan oleh dollar AS yang masih rawan terkoreksi. Meredanya konflik ketegangan politik di Italia juga menjadi sentimen positif penguatan rupiah. Karena para investor kembali yakin untuk berinvestasi pada aset emerging marketseperti rupiah.
Enrico memproyeksikan rupiah akan berada di kisaran Rp 13.850-Rp 13.950 per dollar AS.
Baca: Bunga Naik, Emiten Haus Dana. Ini Strategi yang Dilakukan Investor
Baca: Besok IHSG Berpeluang Tetap Berada di Tren Pelemahan, Berikut Delapan Saham Pilihan