Fenomena Langka! Matahari Tepat di Atas Kabah Senin Sore 12 Ramadhan, Umat Islam Lakukanlah Hal Ini
Matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah pada 11 dan 12 Ramadan atau Minggu (27/5/2018) dan Senin (28/5/2018).
Untuk melakukannyapun hanya memerlukan sebilah tongkat dengan panjang lebih kurang 1 meter dan diletakkan berdiri tegak di tempat yang datar dan mendapat sinar matahari atau bisa juga menggunakan sebuah bandul yang digantungkan.
Pada tanggal dan jam saat terjadinya Rashdul Kiblat tersebut maka arah bayangan tongkat menunjukkan kiblat.
Karena di negara kita perrashdul kiblatnya terjadi pada sore hari maka arah bayangan tongkat adalah ke Timur, sedangkan arah bayangan sebaliknya yaitu yang ke arah Barat agak serong ke Utara merupakan arah kiblat yang benar.
Cukup sederhana dan tidak memerlukan keterampilan khusus.
Jika gagal melakukan pengamatan karena matahari terhalang oleh mendung maka masih diberi toleransi penentuan dilakukan pada H+1 atau H+2.
Penentuan arah kiblat menggunakan teknik seperti ini memang hanya berlaku untuk daerah-daerah yang pada saat peristiwa Rashdul Kiblat dapat melihat secara langsung matahari dan untuk penentuan waktunya menggunakan konversi waktu terhadap Waktu Mekah.
Sementara untuk daerah lain di mana saat itu matahari sudah terbenam misalnya wilayah Indonesia bagian Timur praktis tidak dapat menggunakan teknik ini.
Baca: Peristiwa Rashdul Qiblah, Ini Langkah-langkah Untuk Menentukan Kiblat
Sedangkan untuk sebagian wilayah Indonesia bagian Tengah barangkali masih dapat menggunakan teknik ini karena posisi matahari masih mungkin dapat terlihat.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat, yaitu :
1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot atau Bandul.
2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata.
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.
Peristiwa Setahun Dua Kali