Masya Allah! Cantiknya Bukan Main, Muslimah Asal Tiongkok Memakai Hijab
Lihat betapa cantiknya mereka kan? Akun halaman Chinese & Western Muslims di Facebook pun dipenuhi komentar para netizen
TRIBUNJAMBI.COM -- Beginilah kebersamaan wanita muslim di China saat mereka berkumpul untuk menjalankan ibadah salat di mesjid paling tua di negeri tirai bambu, bahkan sebelum Islam belum tersebar luas di Indonesia.
Lihat betapa cantiknya mereka kan? Akun halaman Chinese & Western Muslims di Facebook pun dipenuhi komentar para netizen yang kebanyakan memuji kecantikan mereka.
"MasyaAllah...cantik2," tulis pemilik akun Facebook Gunaryanto Cahyo. (LIHAT FOTO-FOTO LAINNYA DI HALAMAN BERIKUTNYA)
Mereka mengakui kalau Islam masuk sudah sejak lama.
"Jangan kaget ,dilihat dari sejarah Islam masuk Indonesia, sama Islam masuk China, lebih dulu Islam masuk ke China, yang penting agama apa pun membawa kebaikan," tulis Khouw Denny Kosasih.
Perempuan-perempuan Tiongkok ini berkumpul di Mesjid Niujie saat menjalankan salat Idhul Fitri pada bulan Juli yang lalu seperti yang dilansir Shanghaiist.
Baca: Reaksi Kocak Doyok Setelah Banyak Orang Tidak Percaya Wanita Cantik ini Anaknya
Baca: Komari: Tugas Kita Hanya Merelokasi, Terkait Harga Ruko kita Tidak Tau
Baca: Ternyata! Inilah 8 Foto Editan Photoshop yang Menghebohkan Dunia
Masjid Niujie di Ibukota Beijing adalah Mesjid tertua. Pertama kali dibangun pada tahun 996 selama dinasti Liao. Masjid ini kemudian diperbesar selama Dinasti Qing di bawah Kaisar Kangxi.
Dilansir Nu.co.id, amali harian usai shalat dan sejumlah tradisi masyarakat muslim di China pun terdapat banyak kesamaan dengan mayoritas masyarakat di Indonesia.

Dari sisi kelengkapan bangunan yang ada di masjid misalnya, nyaris tidak ada perbedaan dengan di tanah air.
"Di Tiongkok, sejumlah masjid juga memiliki mimbar dan tongkat seperti layaknya di Indonesia," kata KH Abdurrahman Navis, Minggu (1/11/2015).
Mimbar digunakan untuk para khatib yang menyampaikan materi pesan ketika shalat Jum'at. Sedangkan tongkat digunakan untuk bilal yang kemudian diserahkan kepada khatib ketika menyampaikan khatbah.
Baca: VIDEO: Kebenaran Sabda Rasulallah SAW Terbukti Soal Dubai, Lihat Dubai Dulu dan Sekarang!
Baca: Ustaz Abdul Somad & Felix Siauw Tak Masuk 200 Mubalig Kemenag, Ini Kata Abu Janda, Masa Lalu?
"Pada bangunan mihrab, juga terdapat tasbih yang digunakan untuk memastikan jumlah bacaan ketika wirid," ucap Wakil Ketua PWNU Jawa Timur ini.
Hal lain yang menggembirakan saat kunjungan kerjasama antara sejumlah ormas keagamaan Jawa Timur dengan komunitas muslim Tiongkok ini adalah jumlah penduduk muslim yang lumayan besar.
"Ketika rombongan bertemu dengan imam Masjid Achung di kawasan Yun Chuan, diketahui bahwa jumlah penduduk muslim di kawasan ini mencapai 36 persen dari 600 ribu jiwa yang ada," ungkap Direktur PW Aswaja NU Center Jatim ini.
Tidak berhenti sampai di situ. "Malah dari tokoh agama setempat, kami mendapat keterangan bahwa ada sekitar 400 masjid dan juga sejumlah pesantren," jelas Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Surabaya ini.
Demikian juga masyarakat muslim setempat juga gemar berhimpun dan mendirikan organisasi kegamaan atau jam'iyah.
Baca: Empat Karyawan Perusahaan di Tebo Diduga Keracunan
Baca: Bagaimana Hukumnya Mensalatkan Jenazah Teroris? Ini Penjelasannya
"Keberadaan jam'iyah islamiyah ini juga berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keagamaan masyarakat," katanya.
Dari penjelasan Imam Masjid Achung pula yakni Kiai Syuaib, kerab diselenggarakan pengajian dan lomba pembacaan tilayah al-Qur'an di berbagai tingkatan, termasuk antar pesantren.
"Semaraknya kegiatan keagamaan ini juga tidak lepas dari keberadaan walikota Yun Chuan yang juga seorang muslimah," terangnya.
Kiai Navis, sapaan akrabnya, juga mengatakan bahwa amaliyah warga sekitar layaknya kaum nahdliyin di tanah air.

"Secara akidah, penduduk kebanyakan mengikuti Imam Maturidi, dan fikihnya lebih dominan Imam Hanafi," katanya.
Baca: Bagaimana Hukumnya Mensalatkan Jenazah Teroris? Ini Penjelasannya
Baca: Terkena Santet! Mahasiswa ini Kaget Lihat Catatan Teman Sekamarnya Sebelum Meninggal
Kerinduan suasana ibadah seperti saat di Indonesia sedikit terobati lantaran dilantunkannya dzikir bakda shalat rawatib dengan suara keras.
"Demikian pula keberadaan mimbar dan tongkat menjadi pengingat suasana dan nuansa keagamaan layaknya di tanjah air," ujarnya. (Fahrizal Fahmi Daulay/tribun medan)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul MasyaAllah, Cantiknya Wanita Muslimah Tiongkok Saat Hendak Melaksanakan Salat, http://palembang.tribunnews.com/2015/11/28/masyaallah-cantiknya-wanita-muslimah-tiongkok-saat-hendak-melaksanakan-salat?page=all.