Terungkap! Ternyata Dita Oeripto Pelaku Pembom Gereja Surabaya Sering Jenguk Aman Abdurrahman
Dita pengeboman gereja di Surabaya. Tak sendiri, Dita bahkan melakukan aksi bom bunuh diri bersama istri dan keempat anaknya.
Ia menilai, aksi teror bom di Surabaya ini memang mengadopsi dari luar negeri.
Ali menyebut, di luar negeri seperti Syiria dan Irak kerap melakukan bom bunuh diri sekeluarga.
Aksi teror bom ini sengaja mengajak anggota keluarganya untuk rela mati agar masuk surga.

Pemikiran dan keyakinan itu, disebut jadi penyebab kuat pelaku menggandeng anggota keluarga ngebom dan mati bersama.
Sebelum Dita mengajak keluarganya memborbardir gereja Surabaya, rupanya masih berhubungan baik dengan Aman Aburrahman.
Masih diberikan Channel NewsAsia, Dita sering bolak-balik menemui Aman di penjara.
Dita diketahui memang pengikut Aman Abdurrahman sejak lama.
Hal ini disebabkan Dita kerap mendengarkan khotbah yang disiarkan Aman Abdurrahman.
Dita pun tak mengorbarkan keluarganya sendirian.

Dita disebut memengaruhi dua keluarga lainnya di Jawa Timur, yakni ledakan bom prematur di Sidoarjo dan ledakan bom di Mapolrestabes Surabaya.
Dua ledakan bom itu terjadi setelah keluarga Dita ngebom di gereja.
Aman Abdurrahman dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut umum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).
Setidaknya ada enam hal yang memberatkan tuntutan terhadap terdakwa kasus terorisme itu, seperti yang dibacakan jaksa Mayasari.
Pertama, Aman disebut sebagai residivis kasus terorisme dan dianggap membahayakan orang lain.
Jaksa Mayasari menyebut bahwa Aman sebagai penggagas, pembentuk, dan pendiri Jamaah Ashorut Daulah (JAD).