Lulusan STPDN, Mantan Pengikut JAD Ini Ungkap Kuatnya Doktrin Aman Abdurrahman
Pemimpin Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Aman Abdurrahman dituntut hukuman mati dalam kasus peledakan bom di Jalan
Sampai kemudian Yudi masuk semakin dalam dengan pengajian itu.
Kala itu, Yudi belum bertemu dengan Aman Abdurrahman.
Baca: Dituntut Hukuman Mati, Ini Penilaian Jaksa Tentang Aman Abdurrahman
Setelah kian masuk dengan ajaran pengajian tersebut, Yudi lantas pindah dari Aceh ke Bandung.
"saya ke bandung dan ketemulah dengan kelompoknya Aman Abdurrahman," jelasnya.
Yudi mulai bergabung dengan kelompok Aman sekitar tahun 2007.
Kala itu, ISIS belum dikenal seperti sekarang.
"2007 belum ada dengan ISIS, cuma faham yang diajarkan sama persis dengan ISIS," katanya.
Yudi berujar selama bergabung dengan kelompok Aman, ia terus dicekoki dengan ajaran soal tauhid.
Baca: Ajak Masyarakat Makan Ikan saat Sahur dan Buka, Menteri Susi Panen Jawaban Kocak, Ada yang Curhat
"Awalnya yang diajarakan tentang kemurnian tauhid artinya tauhid kita, syahadat kita memiliki beberapa syarat dan rukun yang mesti dipenuhi," terang Yudi.
"salah satunya ialah nafiu mengingkari segala bentuk kesyirikan atau toghut, kalau mau islam maka kita harus mengingkari toghut," lanjutnya.
Yudi menceritakan, dari ajaran yang didapat, toghut sendiri dibagi menjadi beberapa macam.
Satu diantaranya yang paling difokuskan ialah pemerintah.
Baca: Ada Ledakan, Polisi Berhasil Jinakan Bom yang Dibuang di Pintu Tol Sidoarjo
"ketika sudah paham berarti wajib mengkafirkan toghut artinya mengkafirkan pemerintah, kalau mau islam, kalau ga mau berarti kita belum islam," jelasnya.
Setelah memasuki tahap tersebut, kemudian ada lagi fase yang dipelajari lebih lanjut.
Yudi berujar setelah memahami fase mengkafirkan pemerintah, lalu diajarkan bagaimana cara mengkafirkannya.