Narapidana Teroris Mako Brimob Sempat Buat Bom dari Barang Bukti yang Belum Digudangkan

Terdengar ledakan dari dalam Mako Brimob yang diketahui telah dilakukan pendudukan oleh napi teroris.

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
MAULANA MAHARDHIKA
Sejumlah petugas berjaga pasca kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Kerusuhan terjadi di dalam rutan yang ada di lokasi tersebut pada Selasa (8/5/2018) malam.(MAULANA MAHARDHIKA) 

TRIBUNJAMBI.COM - Terdengar ledakan dari dalam Mako Brimob yang diketahui telah dilakukan pendudukan oleh napi teroris

Sejak terjadinya kerusuhan mulai dari Selasa (8/5/2018). Kini hari kamis proses penanggulangan yang dilakukan pihak Polri, berujung dengan suara ledakan. 

Baca: Sebelum Beraktifitas, Baca Prakiraan Cuaca Hari Ini Untuk Kota Jambi dan 7 Kabupaten/Kota Ini

Disampaikan Wakapolri, Komjen Pol Syafruddin, Pihak kepolisian melakukan penanggulangan bukan upaya negosiasi. Dari suara ledakan yang terdengar itu merupakan upaya breaching. 

Terdengar ledakan sebanyak dua kali atas upaya penanggulangan tersebut dan satu letusan dari senjata api. 

"Jujur saja, ledakan tersebut memang merupakan suara bom yang sudah dirakit oleh napi teroris, namun peledakan dilakukan oleh pihak kepolisian yang sudah mendapatkannya,"ujar Wakapolri. 

Baca: Teguran Keras dari Hakim, Ini Ancamannya Jika Saksi Beri Keterangan Palsu

Bahan pembuatan bom yang didapat dari napi teroris, didapat dari barang bukti hasil kejahatan napi teroris yang dirangkai dan menjadi sebuah bom

Diketahui bahan tersebut belum digudangkan, sehingga didapatkan kembali oleh napi teroris dan dirakit menjadi bom

Seperti yang diketahui dari 154 napi teroris yang melakukan pendudukan di Mako Brimob, sebanyak 144 telah menyerahkan diri dan 10 masih di dalam bertahan diri. 

Namun, sesuai info terbaru total 154 napi sudah diamankan semua dan dibawa ke Nusa Kambangan. 

Baca: Zola Akui Ada Uang Pengesahan Tahun Untuk APBD 2017, Saya Cuma Dapat Laporan. . .

Duka mendalam dirasakan Korps Bhayangkara RI.

Lima petugas kepolisian meninggal dunia saat rusuh di Rumah Tahanan Mako Brimob Rabu (9/5/2018) dini hari.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal memastikan adanya korban tewas akibat kerusuhan tahanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Iqbal menyebut 6 orang tewas dalam kerusuhan itu.

5 Orang korban tewas berasal dari Korps Bhayangkara.

Sejumlah petugas berjaga pasca kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Kerusuhan terjadi di dalam rutan yang ada di lokasi tersebut pada Selasa (8/5/2018) malam.(MAULANA MAHARDHIKA)
Sejumlah petugas berjaga pasca kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Kerusuhan terjadi di dalam rutan yang ada di lokasi tersebut pada Selasa (8/5/2018) malam.(MAULANA MAHARDHIKA) (MAULANA MAHARDHIKA)

"Kami sampaikan bahwa insiden ini memakan korban jiwa, ada 5 rekan kami gugur," ujar Iqbal kepada wartawan di depan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat,  Rabu (9/5/2018).

Identitas polisi yang gugur tersebut adalah Bripda Syukron Fadhli, Ipda Yudi Rospuji, Briptu Fandy, Bripka Denny, dan Bripka Iwan Sarjana. 

Sementara, 1 orang lagi merupakan tahanan di Mako Brimob.

Tahanan ini bernama Abu Ibrahim atau biasa dikenal dengan nama Beny Syamsu.

Teroris dari Pekanbaru itu tewas lantaran sempat mengancam dan merebut senjata petugas.

Baca: Teguran Keras dari Hakim, Ini Ancamannya Jika Saksi Beri Keterangan Palsu

"1 Orang tewas mengancam petugas dan mengambil senjata," imbuh Iqbal.

Sebelumnya, keributan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, diduga bermula karena persoalan makanan titipan untuk narapidana.

Napi mengamuk dan terlibat bentrok dengan aparat kepolisian, Selasa (8/5/2018) malam.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono melalui keterangan tertulis menyampaikan, kerusuhan terjadi usai para napi melaksanakan salat magrib.

Pemicu diduga berawal dari tahanan yang menanyakan soal makanan yang dikirimkan keluarga.

"Selesai salat Magrib, ada napi yang menanyakan titipan makanan dari keluarga. Kemudian salah satu dari anggota Tahti menyampaikan bahwa titipann makanan dipegang oeh anggota lain," ujar Argo, Rabu (9/5/2018).

Baca: Tragis! Punya Putri Dua Tahun, Bripka Denny Tewas di Mako Brimob Enam Hari Sebelum Ulang Tahun

Napi tak terima.

Kemudian, mengajak rekan-rekannya yang lain untuk membuat kerusuhan di dalam penjara.

Kerusuhan napi itu terjadi di blok B dan C Rutan Mako Brimob.

"Napi membobol pintu dan dinding Sel, kemudian tidak terkontrol lagi. Napi menyebar ke luar sel," katanya.

Satu mobil bermuatan sekitar sepuluh orang Brimob bersenjata lengkap masuk ke dalam Mako Brimob Kelapa Dua Depok sekitar pukul 08.00 pada Rabu (9/5/2018).
Satu mobil bermuatan sekitar sepuluh orang Brimob bersenjata lengkap masuk ke dalam Mako Brimob Kelapa Dua Depok sekitar pukul 08.00 pada Rabu (9/5/2018). (Tribunnews.com/Gita Irawan)

Keributan yang dilakukan para narapidana sampai ke ruang penyidik.

Sejumlah polisi yang sedang melakukan pemeriksaan terhadap tersangka kasus pidana menjadi sasaran amukan narapidana. 

Kerusuhan antara napi dengan petugas Rutan Mako Brimob mengakibatkan beberapa orang luka-luka.

(EKOPRASETYO/TRIBUNJAMBI.COM)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved