Minta Jangan Golput Pilpres 2019, Ahok Berpesan ke Ahokers Pilih Sahabatnya, Netizen Malah Tanya ini

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diketahui kerap dikunjungi para pendukungnya sejak jadi tahanan di Mako Brimob.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Ahok dan pesannya untuk Ahokers 

Anggapan bahwa kasus SP3 Rizieq bisa dihubung-hubungkan dengan Jokowi, sama saja berasumsi bahwa Presiden bisa sembarangan masuk ke wilayah hukum. Itu tandanya mereka sama sekali tidak mengerti bagaimana selama ini Jokowi menjalankan kekuasaan.

Kekecewaan pada Jokowi karena dianggap membiarkan SP3 Rizieq kekuar, sesungguhnya juga semacam pikiran bahwa Presiden bisa mengintervensi kasus hukum. Justru jika Jokowi melakukan itu dalam menjalani kekuasaanya, saya adalah orang pertama yang kecewa. Kekuasaan yang berdiri di atas hukum, bagi saya amat tidak menarik untuk dibela.

Saya merasa penting untuk terus berdiri di belakang Jokowi, justru ketika dia sama sekali tidak menggunakan kekuasaanya untuk mencari keuntungan politik.

Jokowi konsisten menjalankan fungsi-fungsi kekuasaan. Dia berjalan di jalur eksekutif. Sementara jalur yudikatif dibiarkan punya otoritas sendiri. Jadi, jikapun polisi mengeluarkan SP3 buat Rizieq dalam salah satu kasusnya, saya memandangnya itu murni soal teknis hukum dan penyidikan. Tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan kekuasaan Presiden.

Kita bisa membangun fikiran begini. Kasus Penistaan Pancasila yan terjadi pada 2011 dan baru dilaporkan pada 2016. Bukti laporan yang dibawa hanya potongan video ceramah Rizieq. Padahal semua tahu, sebagai barang bukti diperkukan video asli. Jika tidak ada, potongan video itu tidak ada harganya sama sekali di mata hukum.

Nah, jika barang bukti yang disodorkan gak kuat, apakah bila polisi tetap ngotot meneruskan kasus ini tidak malah merugikan secara hukum? Bukankah di tangan polisi sekarang ada 8 kasus lain berkenaan dengan Rizieq?

Ada teman bertanya, "Apakah sedang terjadi ketidakadilan kepada Ahok. Dia dihukum sementara orang yang begitu membencinya dapat SP3? Buni Yani juga tidak dipenjara."

Jawaban saya jelas, hukum memang tidak berlaku adil kepada Ahok. Sebagaimana hukum kita belum bisa berbuat adil ke rakyat.

Tapi ketidakadilan itu jauh dari jangkauan kekuasaan seorang Prasiden. Hukum berjalan di relnya sendiri, politik berjalan di tol yang beda lagi.

Suatu keanehan jika kekecewaan kita pada ketudakadilan hukum, terlontar menjadi ajakan politis. Sok menghubung-hubungan dengam kekuasaan. Apalagi sampai Golput.

Kalau orang yang tadinya pendukung Ahok lantas mau Golput. Atau beralih jadi mendukung Anies Baswedan, itu silakan saja. Ini negara demokrasi. Atau Anda beralih kmau jadi aktifis PKS atau FPI, monggo. Gak ada yang larang.

Tapi menggunakan alasan keluarnya SP3 Rizieq sebagai dasar, itu sama saja menunjukan kekonyolan. Apalagi berkoar-koar di medsos, menumpahkan kekecewaan berlebihan. Bahkan mengkait-kaitkan dengan Jokowi segala.

Anda seperti ingin memperhadapkan dua orang sehabat. Padahal perhabatan mereka sudah teruji waktu. Dan keduanya juga bukan anak kemarin sore dalam politik. Keduanya juga bukan orang naif yang saling memanfaatkan. Sahabat jauh dari sikap seperti itu.

"Jika saya ditanya siapa sahabat saya dalam politik. Jawabnya : Jokowi!," ujar Ahok siang itu.

Sama kalau orang bertanya ke saya, siapa sahabat yang menyebalkan tapi bikin kangen? Jawabnya juga jelas : Abu Kumkum!

"Kalau Rizieq dapat SP3, saya juga dulu waktu sekolah sering nunggak SPP, mas. Biasa aja. Gak ada yang ngajak Golput, tuh," ujar Abu Kumkum.," 

Baca: Besok Tommy Soeharto ke Jambi, Ini Deretan Agendanya

Baca: Jadwal SBMPTN 2018: Beberapa Hal Penting yang Perlu Diingat, Hati-hati Ketinggalan Kartu Ujian

Postingan tersebut langsung mendapat respon dari netizen.

Sejumlah netizen menuliskan pertanyaan.

Salah satunya pemilik akun Rini Husada yang menuliskan "Tlg dijawab kang. Ahok merasa sbg sahabat Jokowi. Jokowi merasa Ahok sbg sahabat gak?,"

Langsung dijawab Eko Kuntadhi "Sudah dijawab Ahok pertanyaamu,"

Ada juga pertanyaan soal kasus Rizieq.

"Bung Eko Kuntadi,potongan video ceramah HRS tdk ada gunanya,harus utuh. lahh,,,potongan video yg menghukum Ahok utuh gak,? Sedih aja sih Ahok dgn mudahnya dizolimi...," tulis pemilik akun Monang Manik.

"Ada video utuhnya," jawab Eko.

Tak sedikit yang merasa tercerahkan dari postingan tersebut.

Berikut diantaranya:

Ling Agata: Terima kasih, bang Eko. Sedikit menyejukkan dahaga kami utk tahu kondisi pak Ahok terkini. Semoga DN, BS, ND, PA dll yg mengunjungi Pak Ahok juga memberi "laporan" utk kami,,,

Hanafi Tanaya: Saya juga sempat kepikiran utk golput...tapi melihat memahami posisi presiden ..aku urung golput ..dan tetap Bp Jokowi

(tribun-timur.com/ Sakinah Sudin)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Serukan Jangan Golput di Pilpres, Ahok Ajak Ahokers Pilih Sahabatnya. Netizen Justru Pertanyakan Ini, http://makassar.tribunnews.com/2018/05/07/serukan-jangan-golput-di-pilpres-ahok-ajak-ahokers-pilih-sahabatnya-netizen-justru-pertanyakan-ini?page=all.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved