Mempelai Pria Masih Menyusu Pada Ibunya, Inilah Pernikahan Balita Ala India yang Terbilang Aneh

Meski sudah dinyatakan haram sejak 1930, masih ada saja pihak-pihak yang menghidupkan tradisi ajaib ini.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Pasangan ini menunjukkan foto perkawinan mereka yang diliput sebuah majalah. 

TRIBUNJAMBI.COM - Tak ada orang suka dipaksa, dipaksa kawin (yang konon  mengasyikkan) sekalipun. Tapi di India, bukan hanya gadis  sekelas Siti Nurbaya yang  dipaksa nikah, tapi juga anak  balita.

Meski sudah dinyatakan haram sejak 1930,  masih ada saja pihak-pihak  yang menghidupkan tradisi  ajaib ini.

Pada hari perkawinannya yang begitu sakral, tubuh pengantin perempuan itu tampak lunglai, lemah tak berdaya. Alih-alih menikmati jalannya ritual pernikahan, memikirkannya pun tidak.

Bukan salah dia, karena umurnya memang belum  lebih dari setahun, persisnya 10 bulan beberapa hari. Ya, si mempelai memang  masih bayi merah yang belum menyadari  petaka apa yang tengah mengintainya.

Baca: Buat Kamu Ahli Hisap Lihat Video ini, Perbandingan Paru-paru Perokok vs Paru-paru Sehat, Ngeri!

Sementara pengantin lelakinya tak kalah belia, karena belum genap berusia  tiga tahun. Uniknya, calon pasutri itu baru bertatap muka untuk pertama  kali beberapa menit sebelumnya.

Keduanya lalu didudukkan di atas karpet yang digelar di sebuah tanah lapang.

Tangan kanan dua sejoli itu dibebat sehelai kain katun. Di depan mereka sudah tersedia perapian kecil dan berbagai perlengkapan upacara.

Waktu terus merayap, tahu-tahu sudah menunjuk pukul dua pagi. Di sekitarnya, para hadirin berdesak-desakan hendak menyaksikan jalannya upacara dari dekat.

Baca: Usai Jaket Bergambar Kepulauan Indonesia, Kini Gak Kalah Keren Jaket Jokowi Bertema Asian Games

Tangan-tangan kekar orang dewasa - milik orangtua dan kerabat - memegang erat kedua mempelai.

Beberapa kali pengantin perempuan merengek, sambil menendang-nendangkan  kakinya. Nyata sekali ia kebingungan.

Tak lama kemudian, terdengar bunyi gemerincing, genderang, serta mantra-mantra pendeta. Kedua pengantin kecil kini meronta-ronta.

Apa pun yang terbersit di pikiran mereka, pasti tak mudah dimengerti orangtuanya. Tubuh para pengantin direngkuh makin mendekati perapian untuk menuntaskan ritual pelengkap, "uji api".

Empat kali memutari api, Bundaram dan Sunita resmi menjadi pasangan suami-istri.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved