Berbekal Cutter dan Tutorial di YouTube, Wanta Ini Nekat Lepaskan Implan P*yudara
Alasannya karena dia tidak tahan lagi dengan p*yudara F-cup dan tidak masuk daftar tunggu layanan kesehatan.
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang ibu dari Inggris dilaporkan melakukan pelepasan implan p*yudara pertama di dunia di rumah.
Alasannya karena dia tidak tahan lagi dengan p*yudara F-cup dan tidak masuk daftar tunggu layanan kesehatan.
Dilansir TribunTravel.com dari laman odditycentral.com. 14 tahun yang lalu, Tonia Rossington, dari Skegness, Lincolnshire, menjalani prosedur pembesaran p*yudara di Brussels, yang meningkatkan ukurannya dari 36B menjadi 36F.
Baca: Lihat Garis Tangan Kiri dan Kanan, Jika Sejajar Artinya Kehidupan Asmara Anda. . .

Pada saat itu, dia merasa p*yudaranya yang besar tampak alami.
Namun beberapa tahun kemudian, dia kehilangan banyak berat badan dan mulai membenci bentuk p*yudaranya.
Dia pikir dadanya terlihat konyol dan tidak ingin terjebak dengan bentuk aneh itu selama sisa hidupnya.
Jadi dia mulai mempertimbangkan pilihannya, dan entah bagaimana akhirnya memutuskan bahwa hal terbaik untuk dilakukan adalah melepas implan seorang diri sendiri.

“Saya menutupinya, memakai bra ketat dan atasan berleher tinggi. Tapi dua tahun terakhir saya benar-benar serius ingin implan keluar, ”kata wanita berusia 49 tahun kepada media Inggris. “Mereka mempengaruhi saya secara mental dan fisik. Saya terus berusaha menutupinya. ”
Setahun yang lalu, dia baru tahu bahwa operasi pribadi untuk menyingkirkan implan akan menghabiskannya 3,000 pound setara Rp 57 juta yang.
Harga itu tentu sangat jauh lebih tinggi ketimbang saat dirinya memasang implan.
Tonnia kemudian memberanikan diri menulis kepada dokternya, mengatakan kepadanya bahwa implan tersebut menyebabkan masalah kesehatan mentalnya dan dia berniat untuk menyingkirkannya sendiri.
Baca: 10 Pertanda Hubungan Asmara Langgeng Sampai Tua, Simak Yuk
Bukan tanpa alasan mengapa dia ingin melepaskan implan itu sendiri.
Layanan Kesehatan Nasional Inggris hanya melakukan operasi gratis dalam kasus yang parah, seperti implan pecah atau ada jaringan parut yang berlebihan.