Buah Atau Nasi? Menu Sarapan yang Paling Tepat Sebenarnya Adalah
Bahwa sarapan itu penting dan menyehatkan, sebagian besar orang mungkin setuju, namun pertanyaan sebenarnya adalah
TRIBUNJAMBI.COM- Bahwa sarapan itu penting dan menyehatkan, sebagian besar orang mungkin setuju, namun pertanyaan sebenarnya adalah sepenting apakah sarapan itu?
Mungkin banyak di antara kita yang berbeda pendapat.
Sebagian besar ahli gizi menyarankan kita sarapan dengan menu komplet yang berisi karbohidrat, serat, protein, dan sedikit lemak.
Namun, beberapa metode diet tertentu menyarankan kita hanya mengonsumsi buah di pagi hari.
Sebagian pendapat menyatakan bahwa porsi sarapan harus kecil, sekitar 20 persen saja dari total kalori harian.
Porsinya tidak boleh lebih besar dari makan malam atau makan siang.
Namun, ada pula pendapat sebaliknya yang menyatakan bahwa porsi sarapan justru harus lebih banyak daripada makan siang atau makan malam.
Pendapat ini banyak diikuti oleh mereka yang berprinsip seperti pepatah, “Makan pagi seperti raja, makan siang seperti ratu, dan makan malam seperti orang miskin.
” Makan besar di pagi hari, makan sedang di siang hari, dan makan sedikit saja di malam hari.
Masing-masing pendapat memiliki argumentasi dan logika masing-masing.
Baca: Dicerai Suami Karena Lahirkan Anak Down Syndrome, Tak Disangka Anak Sulungnya Justru
Baca: Waspada 5 Kabupaten di Jambi Ini Potensi Hujan Sedang-Deras, Hati-hati Saat Berkendara
Baca: Jangan Ragu Konsumsi Kentang Serta Kulitnya Bermanfaat Luar Biasa
Penganut paham “sarapan komplet” berargumentasi bahwa pada setengah hari pertama kita butuh cukup banyak energi sehingga harus makan makanan berkalori cukup.
Sementara itu, penganut paham sarapan buah saja berargumen bahwa pagi hari adalah masa detoksifikasi ketika tubuh mengeluarkan sisa metabolisme.
Di masa itu, sebaiknya tubuh tidak dibebani dengan kerja mencerna banyak makanan.
Kebutuhan protein dan lemak cukup dicukupi dari menu makan siang.
Sementara kebutuhan karbohidrat dicukupi pada makan malam.
Ada pula penganut paham “makan siang seperti raja”.
Mereka beralasan bahwa tubuh membutuhkan energi paling besar di siang hari.
Itu sebabnya porsi makan siang harus paling besar.
Makan pagi dan makan malam cukup dalam porsi kecil saja.
Sarapan jelas penting, tapi gizi tercukupi itu jauh lebih penting
Jika pertimbangannya adalah pendapat yang paling banyak dianut kalangan ahli gizi, yang paling dianjurkan adalah sarapan gizi lengkap dengan porsi sedang alias “porsi ratu”.
Yang dimaksud “gizi lengkap” adalah bahwa menu sarapan mengandung karbohidrat, serat, vitamin, mineral, protein, lemak secukupnya, dan air.
Adapun ukuran “porsi sedang” adalah sekitar seperempat dari total kebutuhan kalori harian.
Banyak orang sengaja tidak sarapan dengan alasan mengurangi asupan kalori agar berat badan bisa turun.
Kebiasaan sarapan ternyata justru bisa mengurangi risiko kegemukan.
Sebab, orang yang tidak sarapan cenderung memiliki nafsu makan yang lebih besar saat jam makan siang, sehingga ia justru makan lebih banyak.
Nah, itulah gambaran mengenai seberapa pentingnya sarapan untuk tubuh kita.
===================
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pentingkah Sarapan untuk Tubuh Kita? Berapa Banyak Takaran yang Pas?, http://www.tribunnews.com/kesehatan/2018/04/29/pentingkah-sarapan-untuk-tubuh-kita-berapa-banyak-takaran-yang-pas?page=all.
Editor: Anita K Wardhani