Sosok Sukses
Tata Gandasasmita: Berawal dari Housekeeping, Hingga GM Aston Jambi
Sudah 40 tahun lebih berkarir di dunia perhotelan, Tata Gandasasmita, General Manager Aston Jambi sudah mencicipi berbagai
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribunjambi, Fitri Amalia
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sudah 40 tahun lebih berkarir di dunia perhotelan, Tata Gandasasmita, General Manager Aston Jambi sudah mencicipi berbagai bidang perhotelan, satu diantaranya sebagai housekeeping.
Pekerjaan sebagai housekeeping di salah satu hotel di Palembang dijalaninya selama lima tahun. Pekerjaan ini merupakan awal karirnya masuk dalam perhotelan.
"Saya pernah bekerja sebagai housekeeping, sebagai Front Office, Acounting, Bagian personalia (HR), lalu kembali lagi ke operating dan terakhir ya ini (GM)," kenangnya.
Baca: Jamu Ilegal Asal Cilacap Pakai Label BPOM Palsu, 1.404 Botol Diamankan di Jambi
Setelah berhenti dari pekerjaan sebagai housekeeping Ia menceritakan bahwa Ia sempat menjadi accounting di satu perusahaan, tetapi tidak berlangsung lama. Beliau kembali ke dunia perhotelan di Surabaya dan menjabat sebagai Front Office Manager.
"Pernah menjadi accounting di salah satu perusahaan selama dua tahun. Lalu pindah lagi ke hotel di Surabaya dan sekitar dua tahun sebagai Front Office Manager di hotel itu," tuturnya.
Tak lama beliau kembali dipindahtugaskan ke Jakarta tepatnya di Hotel Borobudur. Selama 10 tahun ia menjalani pekerjaan di hotel tersebut. Ia juga pernah bekerja untuk salah satu hotel di wilayah Senayan selama 19 tahun.
Ia juga menceritakan bahwa sempat ditempatkan di bagian Personalia/HR, tetapi tidak lama setelah itu ia ditempatkan kembali ke bagian Operating dan ditugaskan ke Hongkong.
Sekembalinya dari Hongkong, ia mendapat tugas sebagai Director of Rooms Division di Jakarta. Tak berapa lama diangkat menjadi General Manager Hotel di Kepulauan Riau, selama 3,5 tahun.
"Pernah juga bertugas beberapa kali di Kalimantan dan Kepulauan Riau, lalu dari Kalimantan ditugaskan sebagai GM di Aston Jambi."
Selama bekerja di dunia perhotelan, ia selalu berpindah-pindah wilayah penugasan. Namun masalah keluarga tetap menjadi yang utama baginya,
"keluarga saya menetap di Jakarta, jadi sesekali pasti pulang untuk bertemu keluarga," ujarnya.
Ia mengatakan, kita harus menikmati pekerjaan yang kita jalani. Selain itu ia juga mengingatkan bahwa perlunya membuat orang nyaman.
"Karena saya bekerja di industri perhotelan ini sangat menyenangkan, kita berbuat sepenuh hati untuk melayani orang agar orang itu puas dan tertarik kembali lagi ke hotel kita. Bagi kami semua keluhan itu sangat mahal," jelasnya.