Ratusan Pohon Duku di Sekernan Mati, Ciri-cirinya Daun Gugur dan Pohon Kering

Warga Desa Sekernan, Kabupaten Muarojambi mengeluh terkait dengan banyaknya pohon duku

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/samsul bahri
Pohon duku 

Laporan Wartawan Jambi, Samsul Bahri

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Warga Desa Sekernan, Kabupaten Muarojambi mengeluh terkait dengan banyaknya pohon duku milik mereka yang mati.

Hama misterius berupa bercak mirip jamur tersebut mematikan ratusan pohon duku

Menurut warga pohon duku yang mereka miliki mati dengan ciri-ciri dedaunan gugur, pohon dan dahan jadi kecoklatan, sehingga terlihat kering.

Hal ini disampaikan oleh salah seorang warga Sekernan Zandiari , ia mengatakan bahwa awalnya pohon yang mati sekitar tiga batang.

"Awalnya tiga batang, kemudian jadi banyak pohon yang tertular. Kalo penyebab dak tau kami penyebabnya. Sekitar dua bulan yang lalulah kejadiannyo. Tempat paman sayo sekitar 13 batang mati," ujarnya.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Muarojambi, M Havis mengatakan bahwa penyebab daripada pohon duku yang mati tersebut dikarenakan jamur.

"Jamur Phythopthora namanya. Kalau bahasa jambinya itu mati merengas. Kita juga sudah lakukan sosialisasi bersama petugas hama dengan kelompok tani. Jadi kita pangil kita lakukan sosialisasi untuk pencegahan," jelasnya.

Ia menyampaikan sampai saat ini pihaknya baru menerima laporan dari warga dDesa Sekernan. Laporan yang diterima Dinas Pertanian, sebanyak ratusan pohon duku yang mati akibat jamur ini.

"Kita baru dapat laporan hanya di Sekernan. Untuk Kumpeh dan kabupaten lainnya kita belum ada laporan," tuturnya.

Saat ini pihaknya hanya melakukan sosialisasi terhadap pencegahan agar tidak ada lagi pohon duku yang tertular.

Karena menurutnya jika batang duku yang sudah terkenan jamur ini maka tidak akan bisa bagus lagi

"Jadi kita sosialisasikan bagaimana cara pencegahannya, agar pohon yang lain tidak terserang jamur itu. Karena memang sifatnya itu menular," ungkapnya.

Warga ataupun kelompok tani buah duku, diharapkan untuk melakukan perawatan terhadap kebun duku yang dimiliki. Untuk pencegahan, Havis menjelaskan bahwa hanya membutuhkan kapur.

"Bersihkan dulu pohon duku, kemudian sekitar satu ember kapur rumahan yang biasa untuk mengecat dicampur pakai air. Kemudian oleskan ke batang duku, seperti kita cat tembok," Ia menjelaskan.

Ia menambahkan bahwa, pihak Universitas Jambi juga telah melakukan penelitian terkait apa penyebab dari timbulnya jamur tersebut.

"Pihak Unja sudah melakukan penelitian dengan mendatangkan peneliti dari luar. Namun sampai saat ini kita belum tahu hasilnya apa. Kita juga belum tahu penyebab dari munculnya jamur tersebut karena apa," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved