John Lie, Sosok Tentara yang Jago Menyelundupkan Senjata dan Sering Kelabuhi Kapal Perang Belanda

Dalam sejarah perjuangan RI, nama John Lie memang tak begitu dikenal, tapi keberanian dan jasanya amat layak untuk dihargai.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
John Lie yang berkali-kali mengelabuhi Belanda 

Pria kelahiran Manado 9 Maret 1911 ini pada masa sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 pernah menjadi jurumudi pada sebuah kapal milik KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschapij) Belanda.

Ketika pecah Perang Pasifik (1941-1945), John Lie pernah direkrut untuk berdinas di armada kapal angkut logistik Sekutu.

Kemudian setelah Proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan, John Lie bergabung dengan ALRI dan mengawali kariernya sebagai pejuang bahari di Pangkalan XII ALRI Cilacap sejak tahun 1946.

Saat itu ia mengepalai satu divisikhusus yang bertugas mengawasi pelabuhan dan menyelenggarakan fungsi syahbandar.

Pada saat Belanda melancarkan Agresi Militer tahun 1947, John Lie tengah bertugas memandu kapal dagang milik Kerajaan Inggris Empire Temby yang akan berlayar menuju Singapura.

Kala itu John Lie telah menyandang pangkat Mayor ALRI.

Sepanjang perjalanan menuju Singapura, berulang kali Mayor John Lie berhasil menyelamatkan Empire Temby dari ancaman serangan udara pesawat-pesawat terbang Belanda hingga sampai ketempat tujuan.

Setibanya di Singapura, Mayor John Lie menghadap perwakilan RI di Singapura untuk menyatakan kesediaannya bergabung dengan armada penerobos blokade ALRI yang dikoordinasikan oleh KPOLN (Kementerian Pertahanan Oeroesan Luar Negeri), yang berbasis di Singapura.

Baca: Bisa Basmi 4.000 Nyamuk Dalam Semalam Hanya dengan Kipas Angin dan Alkohol. Bisa Dicoba di Rumah

Mayor John Lie kemudian dipercaya untuk memimpin kapal jenis speed-boat bermotor lambung PP.5 LB yang lalu diberi nama The Outlaw.

Nama ‘The Outlaw’ itu sendiri mencerminkan kapal yang suka melanggar hukum secara terang-terangan tapi tidak pernah tertangkap.

John Lie sendiri sangat mahir mengelabuhi kapal-kapal Belanda yang berpatroli dengan beragam cara.

Kapal cepat ALRI yang dikomandani oleh John Lie tersebut, mengawali tugas pertamanya pada September 1947 ke Labuhan Bilik untuk membawa alat-alat perjuangan, antara lain 16 pucuk pistol otomatis sten gun.

Guna mengelabuhi patroli Belanda di sekitar perairan Labuhan Bilik, John Lie memasang bendera Taiwan, sehingga kapal itu dikira kapal dagang  milik negerinya Chiang Kai Shek.

Berkat tipu muslihat itu. The Outlaw berhasil tiba di Labuhan Bilikdengan selamat.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved