Hingga Maret 2018 Tercatat 36 Warga Kota Jambi Terjangkit DBD Ini Penyebabnya
Biasanya kasus DBD ini juga dipicu oleh kebiasaan dan gaya hidup masyarakat. Misalnya kebersihan dan pola hidup yang tidak sehat
Penulis: Rohmayana | Editor: bandot
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Selama tahun 2018, tercatat sebanyak 36 pasien terserang DBD.
Hal ini disebutkan Nur Indrayeti, Kabid Pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Kota Jambi bahwa angka ini sudah menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Jambi pada 2016 lalu tercatat sebanyak 567 kasus DBD di kota Jambi dan 7 diantaranya meninggal dunia.
Sedangkan pada tahun 2017 tercatat sebanyak 142 kasus DBD dan satu diantaranya meninggal dunia.
"Biasanya kasus DBD ini juga dipicu oleh kebiasaan dan gaya hidup masyarakat. Misalnya kebersihan dan pola hidup yang tidak sehat," katanya.
Dikatakan Nur bahwa upaya pemerintah Kota Jambi dalam mengurangi angka DBD adalah dengan melakukan Jumat bersih dan gotong royong setiap minggunya.
Juga sosialisasi yang terus dilakukan terhadap hal yang harus dilakukan untuk mencegah DBD di lingkungan sekitar.
"Sehingga bisa mengurangi perkembangan jentik nyamuk," katanya.
Menurutnya tren DBD setiap tahun jumlah kasus DBD lebih banyak terjadi selama bulan Januari dan Februari.
Ini disebabkan karena adanya peralihan musim kemarau ke musim hujan.
"Rata-rata kasus banyak terjadi di Januari dan Februari. Terutama mulai memasuki musim hujan dan ini terus kita galakkan agar warga menjaga kebersihan dan menghindari terjadinya genangan air," katanya.
Selain itu, saat ini air PDAM sudah lancar. Sebab beberapa tahun yang lalu kasus DBD bisa mencapai 500 hingga 600 kasus. Satu diantara penyebabnya karena air pdam yang keluar kurang lancar sehingga air bersih kurang mengalir ke masyarakat.
Sementara itu, Rudi Pardede direktur Rumah sakit Abdul Manap Kota Jambi menyebutkan bahwa pihaknya belum mendapat laporan ada pasien DBD di RS Abdul Manaf.
"Kalau ada biasanya sudah ada laporan dan ada penanganan khusus karena jenis penyakit ini menular," katanya.
Terkait jenis penyakit apa saja yang sudah mulai mewabah saat memasuki musim penghujan. Dirinya menyebutkan bahwa saat ini masih banyak jenis penyakit kronis.
"Kalau untuk penyakit ringan masih ditangani oleh Puskesmas. Seperti batuk, pilek dan demam," katanya.
Menurutnya ada sekitar 144 diagnosa yang selesai di puskesmas. Sehingga tidak perlu dirawat di rumah sakit.