Astaga, Aktivitas Kamar Perempuan Ini Terekam Semua, Dosen Swasta Pasang CCTV di Kamar Tetangga

Dari keterangan A kepada beberapa teman dan polisi, saat itu angin menyingkap paralon yang ada di jendela.

Editor: Duanto AS
Rumah AN (39) bersebelahan langsung dengan rumah A di Slawi, Rabu (4/4/2018). (TRIBUNJATENG/BARE KINGKIN) 

TRIBUNJAMBI.COM, SLAWI - Pintu rumah bercat putih tersebut tertutup. Tidak ada tanda-tanda keberadaan penghuni di dalam. Tidak ada satu pun kendaraan yang terparkir di halaman rumah. Beberapa rumah di kawasan perumahannya siang itu lengang.

Itulah suasana kediaman dosen perguruan tinggi swasta berinisial AN (39), di Perumahan Tiara Asri 5 Slawi, dari pantauan tribunjateng.com sepi, Rabu (4/4/2018) siang.

Usai diperiksa petugas Unit PPA, Selasa (3/4/2018), dosen Farmasi sebuah perguruan tinggi swasta di Kabupaten Tegal itu langsung meninggalkan Mapolres Tegal.

Rumah AN yang bercat putih itu bersebelahan langsung dengan rumah A yang berwarna cat oranye.

"Wah. A ramah. Kalau AN ini jarang sekali bertegur sapa dengan kami, mungkin karena sibuk. Tapi kami tahunya dia pendiam," jelas beberapa karyawan rumah makan yang berlokasi di depan rumah AN.

Saat tribunjateng.com ingin mengetahui informasi lebih lanjut melalui A di kantor Satpol PP Kabupaten Tegal, yang bersangkutan sedang memiliki kegiatan kedinasan di luar kantor.

Dari keterangan Kasatreskrim Polres Tegal, AKP Bambang Purnomo, hasil kamera CCTV tersebut merekam kegiatan A saat malam mulai tidur hingga bangun pagi.

"Masih dalam penyelidikan lebih lanjut," tutur AKP Bambang Purnomo.

Baca: Kasihan, Pebulu Tangkis Cantik Kena Bully Netizen Gara-gara Foto Ini, Banyak Gaya

Dilaporkan gara-gara pasang CCTV

Pada Selasa (3/4/2018), AN dilaporkan A lantaran memasang kamera CCTV di kamar A.

A adalah perempuan anggota Satpol PP Kabupaten Tegal.

Dia kaget saat menyadari ada kamera CCTV yang berbentuk pena di dalam kamarnya.

Tiba-tiba AN tetangga sebelah rumahnya datang dan langsung minta maaf.

Dari keterangan A kepada beberapa teman dan polisi, saat itu angin menyingkap paralon yang ada di jendela.

Ia curiga karena di dalamnya ada pena serupa alat elektronik.

"Lalu tiba-tiba saja tetangga A, AN, itu mendatangi A dan langsung meminta maaf," jelas beberapa teman A yang meminta namanya disimpan.

Dari keterangan A, di dalam pen itu ada kartu memori dan kamera kecil.

A yang merasa tidak nyaman langsung menghubungi kantor Satpol PP.

Karena ditanya tidak mengaku sejak kapan memasang CCTV berupa pena itu, AN dibawa petugas Satpol PP ke kantor Satpol PP Kabupaten Tegal.

"Dia diam saja di sini, tidak mengatakan satu kata pun," jelas teman-teman A.

Baca: Ingat! Pendaftaran SBMPTN 2018 Mulai Hari Ini, Ini Syarat, Biaya dan Link Online

Kepala Satpol PP Kabupaten Tegal Berlian Adjie melalui Kasi Penyidikan‎ dan Penyelidikan Tavip Mulyartomi membenarkan ‎adanya kejadian yang dialami seorang anggotanya tersebut.

"Saat ini pelaku sudah ditangani oleh PPA Polres Tegal," tutur Tavip Mulyartomi.

Hingga berita ini ditulis, masih belum diketahui motif AN memasang kamera CCTV berupa pen di kamar A.

Dalam penelusuran tribunjateng.com, kamera intai berbentuk pena atau pulpen banyak ditawarkan sejumlah situs jual beli online.

Harganya beragam, mulai di bawah Rp 100 ribu hingga jauh di atasnya.

Perbedaan harga itu sesuai spesifikasi dan kelebihan masing-masing.

Bernama spy cam atau kamera mata-mata, jelas berbeda dari CCTV umumnya seperti yang ada di minimarket.

Spy cam bisa merekam tanpa disadari objek.

Jelas, alat ini begitu kecil namun daya tangkap besar.

Letaknya juga sengaja disematkan pada posisi yang jarang orang ketahui.

Kamera intai ini tidak hanya berupa pena.

Ada pula kacamata berkamera atau kacamata spy cam full HD, spy cam kancing baju, button camera berbentuk gantungan pakaian, spy cam jam tangan, jam dinding berkamera, spy cam rupa pengharum ruangan dan sebagainya.

Baca: Tim Bermalam di Hutan, Begini Kondisi Pencarian 2 Orang Hilang di Hutan Tarutung Hari Ke-7

Harga yang ditawarkan bervariasi sesuai kecanggihan kamera tersebut.

Semakin canggih atau spesifikasinya makin tinggi, semakin mahal pula harganya.

Objek yang menjadi target kemungkinan besar tidak akan menyadari karena kamera intai ini terlihat wajar.

Terpasang di benda-benda yang biasa menjadi perabot rumah tangga atau aksesori pribadi. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved