Menanggapi Sarden yang Mengandung Cacing, Ini Penjelasan Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia Jambi

makanan kaleng sebenarnya makanan yang diawetkan dengan bahan kimia tertentu dengan tujuan untuk memperpanjang usia makanan

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: bandot
tribunjambi/mareza sutan aj
Helfiyan Amnun, Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Provinsi Jambi 

Laporan wartawan Tribun Jambi, Mareza Sutan A J

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Mengenai beredarnya produk sarden kaleng yang mengandung cacing, Helfiyan Amnun, Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Jambi mengutarakan pendapatnya.

Menurutnya, makanan kaleng sebenarnya makanan yang diawetkan dengan bahan kimia tertentu dengan tujuan untuk memperpanjang usia makanan.

Ditambahkannya, pengawetan makanan seharusnya mengikuti hazard critical control point (HCCP).

"Idealnya memgawetkan makanan harus mengikuti HCCP agar makanan itu bisa tahan lama dan sehat untuk dikonsumsi," jelasnya, Kamis (29/3/18).

Sebagai informasi HCCP, dinukil dari www.id.lrqa.com adalah sebuah metode operasi terstruktur yang dikenal secara internasional yang bisa membantu organisasi dalam industri makanan dan minuman untuk mengidentifikasi risiko keamanan pangan, mencegah bahaya dalam keamanan pangan, dan menyampaikan kesesuaian hukum.

Selain itu, Helfiyan menyampaikan, nilai gizi suatu makanan dapat berkurang jika dikalengkan. Hal itu terjadi jika proses pengalengan tidak dilakukan dengan benar.

Menanggapi temuan cacing dalam kemasan kaleng ikan sarden, Helfiyan mengatakan, tidak layak dikonsumsi dan tidak sehat. Sebab, mengingat dampaknya bisa menyebabkan mual, diare, muntah, dan sebagainya.

Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak terlalu sering mengonsumsi makanan yang diawetkan.

"Sebaiknya masyarakat kita jangan terlalu sering membeli dan mengkonsumsi bahan makanan yang diawetkan, salah satunya ikan sarden. Karena, bahan tambahan makanan yang digunakan tinggi garam natrium, natrium benzoat untuk pengawetnya. Dampak jangka panjangnya bisa menimbulkan penyakit degeneratif seperti hipertensi," paparnya.

Selain itu, dia juga mengimbau agar masyarakat lebih sering mengonsumsi bahan makanan yang alami. Hal itu berdasarkan anjuran gizi, katanya.

"Anjuran gizi dalam memilih makanan adalah makanan yang alami seperti ikan-ikan segar, sayur dan buah segar, termasuk bahan-bahan makanan lainnya," jelasnya.

Dia juga menyampaikan agar masyarakat pada umumnya dapat memilih dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Selain itu, juga memenuhi semua unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, serta aman.

"Kalaupun terpaksa mengonsumsi makanan kaleng, seperti ikan sarden, bacalah etiketnya seperti komposisi gizinya, tanggal expired date, dan yang paling penting aman," tutupnya.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved