Inilah Gurita Bisnis Keluarga Indraguna Sutowo Suami Dian Sastrowardoyo yang Dipanggil KPK
Indraguna Sutowo dipanggil oleh KPK dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk mantan Dirut Garuda Indonesia yang tersangkut kasus dugaan korupsi
TRIBUNJAMBI.COM - Kabar tak mengenakkan sedang menimpa artis cantik Dian Sastrowardoyo.
Pemeran Cinta di film Ada Apa dengan Cinta ini suaminya yakni Indraguna Sutowo tengah disorot.
Tak tanggung-tanggung kali ini suami Dian Sastro tersebut dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Indraguna Sutowo dipanggil oleh KPK dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk mantan Dirut Garuda Indonesia yang tersangkut kasus dugaan korupsi.
Direktur Utama PT Mugi Rekso Abadi Maulana Indraguna Sutowo diketahui mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls-Royce P.L.C pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Baca: Inilah Sosok Sripun Gadis Asal Semarang yang Dipuji-puji David Beckham, Fotonya Bikin Iri Kaum Hawa
Suami artis Dian Sastrowardoyo itu sedianya hendak diperiksa sebagai saksi untuk mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar, salah satu tersangka kasus ini.
Dikutip Tribunjambi.com dari Kompas.com, menurut Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (27/3/2018), hingga sore penyidik belum memperoleh konfirmasi terkait alasan ketidakhadiran saksi Maulana Indraguna Sutowo.
Suami Dian Sastro diperiksa dalam kapasitasnya sebagai Direktur Utama PT Mugi Rekso Abadi, menggantikan Soetikno Soedarjo, pendiri sekaligus CEO PT Mugi Rekso Abadi (MRA).
Maulana Indraguna Sutowo adalah pebisnis yang meneruskan dan menjalankan perusahaan, salah satunya perusahaan keluarga.

Suami Dian Sastro adalah anak dari konglomerat, Adiguna Sutowo yang memiliki banyak perusahaan sebagai kelanjutan dari usaha yang pernah dibangun Keluarga Sutowo saat Orde Baru berkuasa.
Ayah dari Adiguna Sutowo adalah mantan Direktur Utama PT Pertamina.
Baca: Lowongan Kerja, Lion Air Buka Perekrutan Karyawan Sekarang Siapkan Berkasnya
Adiguna Sutowo merupakan nakhoda Nugra Santana Group yang berkantor di Wisma Nugra Santana Jalan Jenderal Sudirman Kav 7-8, Jakarta Pusat.
Melalui grup itu, Adiguna memiliki perusahaan farmasi, yaitu PT Suntri Sepuri, yang didirikan pada 1998.
Perusahaan ini memproduksi tablet, kapsul, sirop dan suspensi, sirop kering/serbuk injeksi beta laktam.
Nama Nugra Santana Group sempat berkibar ketika perekonomian Indonesia sedang tumbuh tinggi-tingginya pada 1995-1996.
Namun, saat terjadi krisis ekonomi pada 1997, pamor perusahaan ini mulai meredup.
Sementara itu, Majalah Swa edisi November 2004 pernah menulis bahwa ambruknya Bank Pacific yang dimotori Endang Utari Mokodompit—kakak Adiguna—membuat perusahaan turun pamor.
Selain itu, keluarga Adiguna Sutowo juga memiliki bisnis properti seperi PT Indobuild Co.
Keluarga ini menguasai hak pengelolaan lahan di seputar Senayan, yang mencakup hotel, apartemen, dan convention center.
Di bidang media, Adiguna pada tahun 1992 bersama Soetikno Soedardjo dan Onky Soemarno mendirikan Hard Rock Cafe.
Perusahaan patungan ini lantas melahirkan grup usaha yang dikenal sebagai MRA Group yang memiliki berbagai unit usaha, seperti Zoom Bar & Lounge, BC Bar, Cafe 21, Radio Hard Rock FM (Jakarta, Bandung, Bali), i-Radio, MTV radio, Majalah Kosmo, Majalah FHM, Omni Chanel (TV), dan IP Entertaiment.
Sementara itu, George Junus Aditjondro pernah menulis bahwa pada tahun 1985, Adiguna bersama Hutomo Mandala Putra mendirikan PT Mahasarana Buana (Mabua) yang bergerak di bidang penjualan kendaraan (dealer) kendaraan kelas atas. (*)