BPJS Ketenagakerjaan
Targetkan 40 Ribu Peserta BPJS Ketenagakerjaan dari Pedesaan
Jaminan Sosial dalam amanat undang-undang ada dua yaitu PU dan BPU. BPU sedang dikembangkan, baik inovasi.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Jaminan Sosial dalam amanat undang-undang ada dua, yaitu penerima upah (PU) dan bukan penerima upah (BPU).
Saat ini, BPU sedang dikembangkan, baik inovasi. Itu untuk memperluas keikutsertaan di sektor penerima upah atau bukan penerima upah.
Hal tersebut dikatakan Eko Darwanto, Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, dalam rangka Evaluasi Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Desa Pudak, Rabu (21/3).
Katanya, saat ini sedang menggarap Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Prosesnya agak unik, karena melibatkan kepala desa, aparat desa dan tokoh masyarakat untuk ikut serta.
Desa Pudak merupakan enam desa yang baik dari 287 desa. Untuk mengikutinya akan terus dikembangkan, disosialisasikan.
Untuk 2018, akan dikembangkan ke 200 desa berikutnya, agar memahami manfaat bergabung di BPJS Ketenagakerjaan.
"Ini mendukung program pemerintah (Nawacita; red) membangun perekonomian desa," katanya.
Poin yang perlu ditingkatkan dari Desa Pudak, yaitu mengenai coverage kepesertaan, sebab saat ini masih 30 persen dari seluruh warga. Kemudian, mengembangkan teknologi agar akuisisi lebih mudah, sehingga masyarakat terfasilitasi.
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jambi, Mayriwan Ekaputra, mengatakan yang menjadi target BPU di Jambi pada 2018, sebanyak 40 ribu peserta.
Potensi yang sangat besar saat ini di masyarakat pedesaan, maka akan gencar melakukan sosialisasi. Jambi fokus di sektor home industri mikro dan UMKM masyarakat.
Mayriwan optimistis target tersebut dapat tercapai.
"Sampai bulan Mei, terhitung sudah masuk 26 ribu, dari 40 ribu target kepesertaan sektor bukan penerima upah," katanya, Rabu (21/3).
Untuk efektivitas pelaksanaannya, Mayriwan melakukannya melalui sosialisasi dan edukasi ke masyarakat yang tergolong sektor bukan penerima upah. (adv)