Universitas Jambi Juara, Kalahkan UGM dan Andalas, Gebyar Mahasiswa Bidik Misi Nusantara 2018
"Alhamdulillah, kita lolos babak demi babak, hingga final melawan Universitas Andalas," kata Haris, Jumat (16/3).
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Duanto AS
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Gebyar Mahasiswa Bidik Misi Nusantara 2018 atau Gembira 2018, menjadi saksi atas prestasi yang diraih Tim dari Universitas Jambi.
Tim itu meraih juara 1 dalam lomba debat bersama 16 finalis dari 63 universitas se-Indonesia.
Acara itu merupakan program kerja wilayah I dan II Sumatera, dengan tuan rumah Bangka Belitung (Babel).
Menurut mereka, kegiatan tersebut sangat meriah, dan lebih berbeda dari debat yang dilaksanakan sebelumnya.
Pada saat sesi perdebatan sedang berlangsung, memiliki perbedaan seperti suasana debat biasanya.
"Tidak berasa lomba seperti atmosfer perlombaan pada umumnya, sebab lebih enjoy," papar Tia Andiani .
Hingga saat ini, Tia telah mengikuti tiga kali kompetisi secara nasional acara debat yang sama. Dari ketiganya, acara di Babel lebih seru, sangat antusias dan lebih teratur hingga terasa seperti teman.
Haris Sai Anhar (22), satu di antara anggota tim dari Unja sempat merasa drop. Pasalnya saat pencabutan nomor undian langsung berhadapan dengan tim Universitas Gadjah Mada (UGM).
Menurutnya, UGM itu sudah banyak meraih prestasi diberbagai ajang sehingga mentalnya Bagus. Sementara Jambi belum terkenal.
Tia Andiani (20), anggota lainnya, juga merasakan hal yang sama (syok), oleh karena awal lawan main dengan UGM.
"Universitas nomor satu di Indonesia, ditambah lagi satu di antara anggotanya juara tahun lalu," katanya kepada tribunjambi.com, Sabtu (17/3).
Dengan penuh semangat, percaya diri dan pemahaman materi yang cukup, tim mempertahankan kekuatan dari awal hingga akhir kegiatan.
"Alhamdulillah, kita lolos babak demi babak, hingga final melawan Universitas Andalas," kata Haris, Jumat (16/3).
Hal yang sangat menantang dalam debat, menurut Haris, karena waktu yang singkat. Dalam waktu singkat itu pula kita harus menyusun materi debat dan tentunya yang berlandasan.
Baca: Selamat pagi, yang Populer Semalam, Kabar Terbaru Ahok, Siapa Sebenarnya Mr Money Uang Kaget
Baca: Santri Asal Jambi Meninggal di Bojonegoro, Tangan Masih Pegang Kabel Meteran Listrik
Baca: Eeeeh, rahasia kita jangan dibuka begitu Mahfud MD Balas Sindiran Sudjiwo Tedjo di Twitter
Berbeda denga Haris yang menyebutkan UGM paling menantang. Menurut Tia, pertandingan paling sengit ketika berhadapan dengan Udayana. Karena atmosfernya serasa seperti final, padahal saat itu masih perempat final.
Terkait sisi pro dan kontra, yang lebih menguntungkan bagi peserta tergantung pada mosi yang dibawakan. Melihat mosi tersebut lebih condong pro atau kontra, namun juga dari cara penyampaian serta landasannya.
Ada 15 mosi yang diberikan panitia. Dengan demikian mereka harus berpikir keras untuk menguasainya, baik pro ataupun kontra.
"Awalnya tidak menyanka bisa dapat juara, sampai final saja sudah sangat beruntung," sebutnya .
Kegiatan dilaksanakan pada 5 Maret sampai 9 Maret 2018 mereka persiapkan sekitar tiga bulan.
Di akhir cerita, mereka mendapatkan tropi, uang pembinaan, sertifikat dan sama bucket bunga atas kerja kerasnya.
Untuk apa digunakan uang pembinaannya, keduanya menjawab untuk ditabung, juga untuk kehidupan sehari-hari.
Mereka adalah sosok yang sangat banyak aktivitas, selain kuliah juga mempunyai kesibukan diluar kampus. Baik aktivitas sosial atau pribadi mereka lakoni dengan baik dan sepenuh hati.
Untuk menajemen waktu, Tia berusaha mengatur diri sendiri dengan membuat listing jadwal. Dengan demikian target yang harus dilakukan dan terarah sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Baca: 4 Daerah di Jambi Potensi Hujan Lebat Hari Ini
Baca: Baru Sebentar Jatuh ke Tanah, Tim Paslon Keberatan, Pemasangan APK di Merangin Dinilai Asal-asalan
Baca: Astaga! Pimpinan Partai Politik di Indonesia Meninggal di Ladang Tebu, Kondisi Tanpa Busana