Ini Kata Para Ahli, Dampak Bahaya Bila Masuknya Mikroplastik Dalam Tubuh

Mikroplastik merupakan plastik berukuran mikroskopis atau tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Temuan kandungan mikroplastik dalam air mineral di botol plastik meresahkan masyarakat.

Baca: Cewek Harus Tahu, Ini 5 Trik Ampuh Dekati Cowok Nggak Peka yang Bikin Gemes

Baca: Nasib Buruk Mantan Istri Deddy Corbuzier, Usir Suami dan Dihujat Netter Karena Sindir Chika Jessica

Terlebih, temuan yang mengambil sampel dari sejumlah negara itu melibatkan Indonesia.

Mikroplastik merupakan plastik berukuran mikroskopis atau tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Mikroplastik pun disebut sebagai polutan lingkungan yang sulit terurai. Lalu, apa yang terjadi jika mikroplastik masuk ke dalam tubuh kita?

Seperti diberitakan Kompas.com, Prabang Setyono, ahli lingkungan hidup dari Universitas Sebelas Maret, mengungkapkan, mikroplastik berukuran tidak lebih dari 1 sampai 5 milimeter.

Baca: Sosok Danijel Subotic, Mantan Penyerang Timnas Swiss yang Dirumorkan Bergabung Dengan Persib Bandung

Baca: Jangan Coba-coba Sebar Berita Telur Palsu! Siap-siap Ini Risiko yang Harus Ditanggung

"Ini berarti ukurannya bisa lebih kecil ketimbang kutu rambut (Pulex irritans) atau plankton Sagitta setosa," kata Prabang kepada Kompas.com, Jumat (16/3/2018).

Dr rer nat (Doctor Rerum Naturalium atau Doktor Ilmu Sains) Budiawan sependapat dengan Prabang. Ahli toksikologi kimia dari Universitas Indonesia ini menyebut bahwa kandungan dalam mikroplastik sulit terurai.

"Jika kandungan mikroplastik masuk ke dalam tubuh, ia akan tertahan di dalam organ dan sulit disekresikan (dikeluarkan). Akibatnya, organ tubuh bisa terganggu," kata Budiawan saat dihubungi Kompas.com secara terpisah, Jumat (16/3/2018).

Budiawan memberi contoh, apabila mikroplastik masuk ke dalam organ, seperti ginjal atau hati, sangat mungkin ia akan mengganggu fungsi kerja ginjal dan hati.

Jika benar ada kandungan mikroplastik di dalam air mineral botol kemasan, Budiawan mengatakan, harus dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat zat-zat apa saja yang terkandung di dalamnya.

"Jika di dalamnya ada kandungan polybrominated diphenyl ether (PBDE) yang merupakan unsur pembentuk material tahan api, harus diwaspadai. PBDE merupakan zat yang dapat menyebabkan enzim kesuburan terganggu," ujarnya.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved