Ikuti Saran Pemerintah Untuk Padamkan Internet di Bali Terkait Nyepi, ini Keputusan Telkomsel

Adita juga menyatakan bahwa pemadaman internet tidaklah semudah mematikan dan menyalakan lampu listrik.

Editor: Andreas Eko Prasetyo

Menteri Bebaskan Operator

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara kemarin kembali menegaskan pihaknya menghormati seruan Majelis-Majelis Agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama di Bali.

Pemerintah pun mendukung Nyepi di Bali tanpa internet.

Baca: Seorang Pramugari Mendadak Buka Pintu Darurat Pesawat dan Melompat, Kenapa Ya?

Baca: Polda Jambi Ringkus Pelaku Pedofilia, Tersangka Mencabuli 4 Orang Warga Jambi

Baca: Dicium Katy Perry Sebagai Juri Amerika Idol, Bukannya Senang Kontestan ini Malah Menyesal

Meski demikian, Rudiantara tetap memberikan kebebasan kepada operator seluler untuk mematikan atau menyalakan jaringan internet.

"Setelah konsultasi, karena ini harus betul-betul komprehensif, akhirnya diputuskan dipersilakan operator masing-masing mau mengaktifkan atau nonaktifkan," kata Rudiantara di Jakarta, Kamis kemarin.

Rudiantara mengatakan ada pertimbangan teknis yang harus diperhitungkan di lapangan.

"Harus ada proses teknis, ini bukan saklar listrik yang bisa dimatikan atau dihidupkan (dengan mudah)," tambahnya.

Menanggapi hal ini, Ketua Asita Bali, I Ketut Ardana, tak merasa resah jika internet dimatikan ataupun tidak saat Nyepi.

Apalagi sebelumnya bandara dan televisi juga ditutup, dan tidak jadi masalah.

“Mungkin saja, ada pihak-pihak yang merasa terganggu termasuk beberapa wisatawan. Tetapi mereka semua harus belajar bisa menerima karena kekhususan inilah yang justru membuat Bali menjadi berbeda dan unik,” kata Ardana, kemarin.

Baca: Pelaku Penipuan CPNS di Sarolangun Dicokok Aparat Polda Jambi, Korban Dijanjikan Lulus Jadi Pegawai

Baca: Jamie Carragher Diberhentikan dari Pekerjaannya Karena Meludahi Suporter Manchester United

Namun keputusan Menkominfo ini dirasa bisa membuat nyaman semua pihak. Sebab Pulau Bali tidak hanya dihuni orang Hindu Bali, tetapi juga penduduk nasional dan internasional. (ask/dtc)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved