Pernah Divonis Hidup Tinggal 2 Tahun Lagi, Ilmuwan Stephen Hawking Meninggal di Usia 76 Tahun
Ahli teori fisika asal Inggris ini dikenal akan penemuan terobosannya tentang lubang hitam dan relativitas. Ia pun menjadi
Saat itu pula, sang ahli fisika teoretis 'diramalkan' hanya punya waktu dua tahun untuk hidup.
Kini takdir berkata lain.
Hawking justru masih hidup sampai sekarang.
Walau demikian, Hawking harus berjuang dengan penyakit tersebut selama 50 tahun.
Penyakit saraf yang menimpa Hawking menyebabkan degenerasi progresif (sel dan jaringan mengalami penurunan fungsi) dan kematian sel saraf, yang mengendalikan gerakan otot, seperti mengunyah, berjalan, berbicara, dan bernapas, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS).
Baca: Stephen Hawking Meninggal di Usia 76 Tahun, Ini Sekelumit Perjalanan Hidupnya
Baca: Ilmuwan Stephen Hawking Meninggal, Ini 4 Fakta tentang Dia, Benarkah Dia Reinkarnasi Galileo?
Penyakit ini membunuh sebagian besar korbannya dalam lima tahun pertama.
Namun Hawking justru berhasil 'melawan' banyak prediksi dan terus bertahan hidup.
Pada tahun 1985, istrinya, Jane Wilde Hawking menolak permintaan dokter untuk mematikan mesin pendukung hidupnya saat dia terkena pneumonia.
Hawking dalam kondisi koma akibat obat di rumah sakit Jenewa pada saat itu dan dalam film dokumenter Hawking 2013, dia berkata:
"Para dokter mengira saya tak lama lagi akan meninggal, mereka menawari Jane untuk mematikan mesinnya. Jane menolak untuk mematikannya. Dia berkeras agar saya terbang kembali ke Cambridge."
"Minggu-minggu saat perawatan intensif adalah momen yang paling gelap dalam hidup saya, karena setiap hari bisa menjadi yang terakhir.
"Saya memiliki keinginan untuk memanfaatkan setiap momen."
Penyakit ini membuat Hawking tidak dapat berbicara dan membutuhkan perawatan terus-menerus.