Usai Harimau Sumatera Pergi, Ketiga Rekan Memanggil Yusri Tapi Tak Muncul, Ternyata Tubuhnya

Setelah berjalan sekira 250 meter, harimau muncul di hadapan mereka, yang membuat mereka terkejut dan lari berhamburan.

Editor: Duanto AS
Peresmian Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera (PRHSD), Sabtu (29/7/2017) ditandai dengan pelepasan seekor Harimau Sumatera betina bernama Leony berusia 8 tahun dari kandang perawatan berukuran 54 m2 ke dalam kandang rehabilitasi berukuran 2.500 m2. (Dok Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) 

TRIBUNJAMBI.COM, RIAU - Harimau Sumatera kembali menerkam warga hingga tewas. Petugas gabungan dari tim BKSDA Riau masih berupaya menangkap harimau sumatera yang sebelumnya menerkam Jumiati, seorang warga.

Kejadian yang kedua ini terjadi pada Sabtu (10/3/2018) malam. Seorang pekerja bangunan bernama Yusri Eeffendi (34) tewas diterkam harimau.

Kapolres Inhil AKBP Christian Rony Putra, ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. "Korban yang diserang seorang pekerja bangunan," ujar Christian pada wartawan, Minggu (11/3/2018).

Dia menjelaskan, peristiwa itu bermula saat korban dan tiga orang rekannya sedang mengerjakan bangunan sarang walet di RT 038 Simpang Kanan, Dusun Sinar Danau, Kecamatan Tanjung Simpang, Pelangiran.

Saat tengah bekerja, sekitar pukul 16.30 WIB, rekan korban bernama Rusli (41) melihat seekor harimau sedang berada di bawah bangunan. Rusli kemudian memberitahu kepada Indra (26), Syahran (41) dan Yusri Effendi.

Mereka yang sama-sama berasal dari Kabupaten Pelalawan terpaksa bertahan di atas bangunan sambil menunggu harimau pergi dari lokasi tersebut. "Sekitar pukul 18.25 WIB, korban dan rekan-rekannya memastikan bahwa harimau sudah pergi dari kawasan itu," tutur Christian.

Kemudian, korban dan saksi turun untuk kembali ke rumah tempat mereka menginap. Namun, setelah berjalan lebih kurang 250 meter, harimau tersebut muncul di hadapan mereka, yang membuat mereka terkejut dan lari berhamburan.

"Korban dan rekannya terpencar," ujar Christian.

Ketiga rekannya memanggil korban, namun tidak ada jawaban.

Baca: Smes Dulu, Si Cantik Ini Dulunya Atlet Voli, Sekarang Penampilan Alisa Malah Tambah Aduhai

Baca: Gara-gara Foto Jalan Cantik di Tol Syahrini Diperingatkan PT Jasa Marga, Hotman Paris Bilang

Kemudian, saksi meminta pertolongan kepada warga Dusun Sinar Danau.

"Ketiga rekan korban dievakuasi oleh masyarakat menggunakan perahu kecil. Sementara korban belum diketahui keberadaannya," kata Christian.

Rekan korban semakin gelisah. Mereka lalu mengajak warga untuk mencari Yusri. Sekitar pukul 19.30 WIB, Yusri akhirnya ditemukan di atas kumpai (tanaman sejenis rumput yang terdapat diatas sungai/air) dalam kondisi terluka akibat diterkam harimau sumatera.

"Setelah dicek, korban sudah meninggal dunia. Pada bagian tengkuk korban mengalami luka parah," kata Christian.

Polsek Pelangiran dan pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca: Intip Biaya Sekolah Anak Nia Ramadhani Kira-kira Rp 108 Juta per Semester, Fasilitasnya Wow Ada

"Jenazah korban sudah dipulangkan ke rumah duka di Pelalawan," kata Christian.

Pada awal 2 Januari 2018, harimau sumatera bernama Bonita menyerang seorang wanita bernama Jumiati di Desa Tanjung Simpang, Pelangiran, Inhil. Korban tewas diterkam harimau saat pulang dari bekerja di perkebunan kelapa sawit. Korban ditemukan dengan kondisi yang cukup mengenaskan saat itu.

Setelah kejadian ini, Tim gabungan BBKSDA Riau melakukan upaya penyelamatan. Namun, hampir dua bulan pencarian tak membuahkan hasil. (Kontributor Kompas TV Pekanbaru, Citra Indriani)

Berita ini telah tayang di kompas.com dengan judul Harimau Sumatera di Riau Kembali Serang Manusia, Seorang Pekerja Bangunan Tewas

Baca: Waspada Sore Hingga Malam, 4 Daerah di Jambi Ini Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Baca: Batanghari Kekurangan Bidan, Ini Strategi yang Dilakukan Dinas Kesehatan, Semoga Manjur

Baca: Mahasiswa Pemungut Sampah Terbanyak Dapat Doorprize, Aksi Unik Hari Peduli Sampah Nasional

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved