Cium Kaki Ayah, Kisah Sedih Perjuangan Bripda Asrul Kuli Bangunan yang Kini Menjadi Polisi
Bripda Asrul (20) bermimpi menjadi seorang polisi, perjuangan untuk meraihnya serta segala emosi yang menyertainya
"Jadi polisi, cita-cita saya sejak kecil. Kedua orangtua saya tidak punya uang, tetapi saya terus berusaha. Saya tidak perdulikan dengan isu mendaftar polisi pakai uang banyak. Hanya dengan doa dari kedua orangtuaku. Alhamdulillah saya bisa lulus," kata Asrul.
Karena sudah memiliki cita-cita ini sejak kecil, Asrul giat berlatih dan belajar. Sejak masih duduk di bangku SMP, Asrul setiap harinya terus latihan lari dan berenang.
"Saya terus bertekad dan berusaha agar bisa lulus polisi untuk menaikkan derajat keluargaku. Dulunya kami tidak dianggap oleh warga karena saya hanya kuli bangunan dan bapakku hanya tukang batu. Tapi setelah lulus polisi, warga semua menyalami dan banyak datang ke rumah," tuturnya. Setelah lulus dan dilantik, Asrul yakin kehidupan keluarganya akan lebih baik.
Matanya berkaca-kaca ketika ingat dulu mereka kerap makan nasi yang berkutu karena orangtuanya tidak memiliki uang membeli beras yang bagus.
"Sering dulu makan nasi berkutu. Kata Ibu, 'sabar ya Nak, makan apa adanya'," kata Hasrul lalu meneteskan air mata.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Polisi Anak Pemecah Batu Cium Kaki Ayah, Dulu Tak Dianggap Kini Semua Datang Menyalami",