Aksi Kejahatan Marak di Sungai Penuh, Begal sampai Pencuri Kotak Amal

Ironis, kejadian berikutnya terjadi lagi. Kali ini menimpa Puput (16) warga Desa Penawar, sekitar pukul 11.00 ...

Penulis: hendri dede | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi
Korban jambret di Sungai Penuh. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hendridede Putra

SUNGAIPENUH, TRIBUN - Aksi kejahatan marak terjadi Kota Sungai Penuh, di antaranya di Kecamatan di Pondok Tinggi. Itu membuat masyarakat resah.

Informasi yang dihimpun tribunjambi.com pada Senin (5/3), beberapa hari ini ada begal beraksi di Tugu Larikan Tengah, pencurian di kantor Kepala DesaPermanti, hngga pencurian kotak amal di Masjid Agung Pondok Tinggi.

"Pondok Tinggi tidak lagi aman, belum lama terdengar begal di Tugu Larik Tengah, kantor Kepala Desa Permanti dibobol maling. Hari ini Ijon Kebesaran Pondok Tinggi Masjid Agung kotak amalnya dikuras oleh orang tidak dikenal. Sungguh sangat mengkhawatirkan," ujar Lemi Yose, tokoh masyarakat Pondok Tinggi.

"Dulu mendengar 'pundaok' saja orang sudah gentar. Sekarang malah maling sudah berani beraksi bahkan dalam 'paraik sudut mpak'. Maii basamo kitao jagea negroi," ujar Lemi Yose.

Itu belum lagi aksi jambret yang dalam kurung waktu tiga hari belakangan ini sudah tiga warga menjadi korban. Informsi yang dihimpun, seperti yang dialami Saflenar (45), warga Desa Penawar, Kecamatan Sitinjau Laut.

Dia menjadi korban jambret, Kamis (1/3). Dia kehilangan uang Rp 3 juta karena diambil paksa pelaku, saat perjalanan menuju Pasar Tradisional Hiang.

"Pada saat kejadian, saya ingin ke pasar. Pas di jalan perbatasan Desa Penawar dengan Hiang, tiba-tiba ada dua orang mencegat dan menarik tas saya, uang saya sebanyak Rp 3 juta raib dibawanya," ujarnya.

Aksi jambret juga terjadi di Kota Sungai Penuh pada Sabtu Sore (3/3) sekira pukul 20.50. Rita (20) bersama ibunya Ilah (60) menjadi korban aksi jambret.

Baca: Polisi Gerak Cepat, Buru Penadah Hasil Curanmor

Baca: Foto Harimau yang Buat Heboh Warganet Jambi Ternyata Hoaks, Foto Bukan dari Kerinci Tapi di India

Warga Desa Permanti, Kecamatan Pondok Tinggi, ini mengaku menjadi korban jambret yang dilakukan oleh dua orang pelaku dengan mengendarai motor Vixion berewarna putih.

Pelaku menarik paksa tas yang disandang Ilah. Tas berisi satu unit ponsel, uang tunai senilai Rp 2 juta. Tidak hanya kehilangan harta, korban penjambretan mengalami cedera baik Rita maupun ibunya, di mana korban mengalami cedera tulang rusuk kiri, karena terjatuh dan terbentur setang motornya.

Isi kotak amal dicuri.
Isi kotak amal dicuri. (Tribun Jambi)

"Saya sempat tidak sadarkan diri, tulang rusuk saya terasa sakit. Karena motor kami jatuh, kita juga sudah laporkan kejadian ini ke Kapolsek Sungai Penuh," sebut Rita

Ironis, kejadian berikutnya terjadi lagi. Kali ini menimpa Puput (16) warga Desa Penawar, sekitar pukul 11.00 WIB, Minggu (4/3). Pengakuan Puput, dia memang diikuti pelaku saat mengendarai sepeda motornya ke Penawar.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved