Sekolah Ajak Siswa Bawa HP Android : Ini Kata Ombudsman Jambi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sejumlah SMP negeri di Kota Jambi memberikan imbauan kepada siswa kelas IX untuk
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sejumlah SMP negeri di Kota Jambi memberikan imbauan kepada siswa kelas IX untuk memiliki handphone android. Handphone itu diminta dibawa ke sekolah, dengan alasan akan digunakan dalam persiapan menghadapi ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Imbauan ini mucul tak lepas dari masih minimnya sarana yang dimiliki sekolah, terlebih perlengkapan komputer dan jaringan internet serta server.
Adanya imbauan ini pada akhirnya membuat banyak wali murid yang dilanda kebingungan, terlebih yang berasal dari keluarga kurang berada. Mereka kesulitan uang untuk membelikan ponsel cerdas untuk anaknya. Namun di sisi lain, mereka juga tak tega melihat anaknya tak bisa seperti teman-temannya.
Menanggapi adanya imbauan beberapa sekolah agar siswanya memiliki dan membawa handphone android, Kepala Ombudsman Perwakilan Provinsi Jambi, Taufik Yasak, menilai bahwa pihak sekolah sudan menyalahi aturan.
"Itu menyalahi aturan. Sebenarnya siswa itu tidak boleh bawa handphone ke sekolah. Ini namanya pemaksaan," kata Taufik Yasak, kemarin (21/2).
Menurutnya, seharusnya pihak sekolah tidak membebani siswanya dalam menghadapi UNBK. Apalagi mengingat UNBK akan dilakukan beberapa bulan lagi.
"Baik itu pungutan uang ataupun imbauan untuk menggunakan handphone. Seharusnya pihak sekolah memberikan pelatihan rutin kepada siswanya. Kan ada komputer untuk UNBK, itu yang harus diberdayakan," katanya.
Dia meminta agar mendekati ujian ini, pihak sekolah jangan aneh-aneh menyuruh siswa. "Biarkan mereka fokus belajar," ujar Taufik.
Selain itu, mendekati UNBK yang tinggal beberapa bulan lagi, Taufik juga mengimbau kepada Dinas Pendidikan Kota Jambi untuk terus melakukan pengawasan terhadap beberapa sekolah. Hal ini guna mengantisipasi adanya lungutan liar oleh oknum sekolah yang tak bertanggung jawab.
"Kita juga akan investigasi hingga UN selesai. Kalau ada pungli tolong laporkan kepada Ombudsman. Masyarakat juga harus disadarkan bahwa apapun pungutan dari sekolah itu kalau tidak dapat izin dari Dinas Pendidikan ataupun Mendikbud, maka itu ilegal," jelasnya.
Sementara itu, informasi yang dihimpun Tribun, munculnya imbauan agar siswa bawa HP android ke sekolah tak terlepas dari sarana dan prasarana menghadapi UNBK yang masih minim di sejumlah sekolah, terlebih komputer dan jaringan internet. Kepala sekolah terpaksa putar otak.
Dari pihak dinas pendidikan sendiri baru bisa memasok komputer untuk sekolah pada Marat mendatang. Sementara mulai saat ini, pihak sekolah sudah mulai dengan berbagai simulasi, agar siswa tidak gugup saat UNBK. (tim)