PSK di Manado Ini Gunakan Aplikasi untuk "Kerja", Pasang Tarif Rp 500 Ribu, Banyak Minum Susu

Baru setengah tahun ia menggunakan aplikasi ini. Diakuinya lebih terbiasa dan mudah mendapatkan ‘pelanggan’.

Editor: Nani Rachmaini
net
Ilustrasi 

Ia hanya menumpang di rumah milik tantenya.

"Dua anak saya tinggal di sana bersama tante saat saya bekerja. Kedua orangtua saya sudah meninggal. Keluarga saya yang lain tidak ada yang tahu pekerjaan ini. Yang mereka tahu saya bekerja di sebuah pusat perbelanjaan di Manado. Setiap hari jam 7 malam saya pulang ke rumah," cerita dia.

Kisahnya menjadi seorang wanita penghibur punya suka dan duka. Pernah satu waktu, ada tamu seorang lelaki yang mengaku dokter muda.

"Ia datang hanya memberikan saya uang Rp 500 ribu. Dia tidak mau main. Bahkan dia mengajak untuk menikah. Saya menolak, karena saya merasa saya tidak pantas dengan dia. Saya tidak jujur dengan dia. Dia tidak tahu kalau saya sudah punya dua anak," ujar Mawar.

Selain itu, lanjut Mawar, dia takut nantinya dalam beberapa bulan atau dalam beberapa tahun sikap lelaki yang mengaku dokter muda tersebut akan berubah. Ia pernah diperlakukan kasar oleh tamu.

"Saat itu saya dan tamu sedang bermain. Namun lama kelamaan tamu itu kasar. Dia sudah pukul saya. Lalu kata dia saya tidak tahu main, tidak enak, dan sebagainya. Saya juga emosi dan meminta dia untuk keluar kamar. Dia sempat mengambil lagi uang Rp 50 ribu lalu keluar kamar," ujarnya.

Mawar mengaku punya niat untuk berhenti ‘praktik’.

"Jika ada perhatian dari pemerintah saya akan berubah dan mencari pekerjaan lain. Kalau bantuan hanya Rp 2,5 juta itu tidak cukup untuk usaha. Kalau Rp 5 juta itu saya rasa cukup untuk saya membuka usaha," kata dia. (dik)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved