Aurel dan Azriel Operasi Mata, Ini Resiko yang Akan Mereka Alami Usai Operasi Lazik di Usia Muda

Dilihat dari akun instagram @ashanty_ash, Aurel dan Azriel baru saja menjalankan operasi mata. Bukan operasi berat, melainkan

Editor: Suci Rahayu PK
(kolase TribunJualBeli)

TRIBUNJAMBI.COM - Dilihat dari akun instagram @ashanty_ash, Aurel dan Azriel baru saja menjalankan operasi mata.

Bukan operasi berat, melainkan tindakan ringan untuk mengurasi mata minus mereka.

Diketahui sebelumnya, jika anak-anak tiri Ashanty itu memang sudah memiliki gangguan mata minus sejak kecil.

Instagram
Instagram ()

Melihat hal itu, Ashanty sebagai ibu sambungnya merasa kasihan jika minus mata mereka terus bertambah seiring bertambahnya usia.

Salah satu solusi yang Ashanty tawarkan adalah dengan melakukan operasi lasik.

Hal itu sudah ditawarkan Ashanty sejak beberapa waktu lalu.

Namun baru hari Senin (12/2) kemarin, keduanya berani melakukan operasi lasik.

Dilansir dari Kompas.com, operasi mata lasik semakin populer.

Operasi lasik (laser-assisted in-situ keratomileusis) merupakan teknologi canggih yang bisa mengubah bentuk lapisan kornea.

Tindakan itu bisa mengoreksi kelainan refraksi mata rabun jauh, rabun dekat, atau mata silinder.

Sejauh ini tingkat keberhasilan operasi ini melebihi 90 persen sehingga pasien tak perlu lagi menggunakan kaca mata atau lensa kontak untuk melihat.

Namun ketika operasi ini dilakukan di bawah usia dewasa atau 18 tahun, lasik ternyata tidak terlalu memberikan banyak manfaat.

Setelah menjalani lasik, kemungkinan mengalami gangguan refraksi masih sangat besar.

Dokter spesialis mata dari Jakarta Eye Center (JEC) Setiyo Budi Riyanto mengatakan, operasi lasik sebaiknya dilakukan setelah usia 18 tahun.

Ini karena biasanya ukuran bola mata sudah tidak mengalami perubahan, dengan demikian hasil lasik pun tidak akan berubah.

"Usia 18 tahun adalah batas usia pertumbuhan. Sebelumnya, seluruh anatomi tubuh bisa berubah, berkembang, termasuk anatomi mata," tuturnya dilansir dari Kompas Health.

Baca: Video - Andi Soraya Buka-bukaan Tentang Sifat Asli Jennifer Dunn, Ternyata Dia . . .

Baca: Punya Bukti Baru, Ahok Ajukan Peninjauan Kembali untuk Kasus Penodaan Agama, Pekan Depan Sidangnya!

Karena masih berkembang hingga usia 18 tahun, maka perubahan yang dilakukan dengan lasik untuk memulihkan gangguan refraksi pun tidak akan bertahan lama.

Oleh sebab itu daripada hasilnya tidak optimal, Setiyo menyarankan supaya lasik dilakukan setelah melewati usia 18 tahun.

"Daripada setelah dilasik, kemudian gangguan refraksi datang lagi, jadi harus pakai kacamata lagi, lebih baik setelah usia 18 tahun saja," tegas Direktur Medik JEC Kedoya ini.

Pada prinsipnya, dalam operasi lasik, dokter melakukan pengikisan pada kornea atau bagian terluar dari bola mata.

Tujuannya supaya cahaya yang masuk ke mata tepat tiba di titik fokus.

Hal itu didasari oleh gangguan refraksi yang sejatinya adalah gangguan anatomi mata yang membuat cahaya yang masuk ke mata tidak diteruskan tepat pada titik fokus.

Inilah yang membuat penglihatan menjadi tidak fokus.

Saat telah menjalani operasi lasik, para pasien pun tak perlu khawatir mengenai efek sampingnya pada mata pascaoperasi.

Dokter spesialis mata, Annette Mariza memastikan, operasi lasik merupakan operasi mata yang sangat aman karena didukung teknologi canggih.

"Tidak pernah ada lasik menyebabkan kebutaan, asal dilakukan dalam kaidah yang benar," kata Annette.

Lalu apa risiko yang dapat muncul?

Menurut Annette, risiko yang terjadi pascaoperasi biasanya undercorrection yaitu penglihatan yang kurang.

Misalnya, mata Anda minus 7 dan setelah operasi ternyata masih tersisa minus 1 atau lebih.

Dokter akan merasa gagal membuat penglihatan mata Anda kembali normal.

Risiko itu pun bisa terjadi karena faktor dari pasien itu sendiri atau alat perekam profil mata tidak akurat.

Ada beberapa hal yang harus dipatuhi pasien sebelum operasi pasien.

Tidak boleh begadang, tidak terlalu lama menatap layar gadget seperti handphone dan laptop, serta menggunakan lensa kontak adalah aturan sebelum menjalankan lasik mata.

Sebab, ketika mata lelah, minus dapat bertambah dan membuat bentuk kornea tidak natural.

Akibatnya, alat perekam profil mata tidak dapat memberikan data yang akurat.

Untuk itu para dokter akan mewawancara pasien terlebih dahulu sebelum operasi. Jika mata lelah, maka dokter menyarankan pasien untuk menunda operasi.

Menurut dia, tidak ada dampak buruk yang berkepanjangan setelah operasi.

Hanya saja, enam jam pertama setelah operasi, mata pasien biasanya akan cepat kering, silau, dan seperti berkabut.

Setelah itu, dalam 1x24 jam, penglihatan akan kembali normal.

Lalu, apakah mata dapat kembali minus setelah melakukan operasi lasik?

Hal itu mungkin saja terjadi jika Anda tidak bisa menjaga mata tetap sehat.

Namun, berdasarkan hasil studi, sebanyak 95 persen pasien yang menjalani operasi lasik ketajaman penglihatannya kembali normal.

Mata di atas minus 10 sekalipun dapat kembali melihat jelas setelah operasi lasik.

Tak heran jika biaya operasi lasik tidak lah murah.

Dirangkum dari Kompas Health, biaya operasi lasik pada 2014 lalu mencapai Rp 31 juta untuk sepasang mata atau sekitar Rp 15 juta untuk satu mata.

(TribunJualBeli.com/ Alieza Nurulita)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved