Kecelakaan Maut di Tanjakan Emen, Musrifah: Mayat Bergelimpangan, Dengkul Saya Sampai Lemas
Turunan curam tersebut bermula dari gerbang masuk objek wisata Gunung Tangkuban Parahu hingga kawasan kolam renang Gracia
TRIBUNJAMBI.COM - "Ya Allah itu teman saya semua ya Allah," Musrifah berteriak melihat bus nomor 1 Premium Passion terguling di Tanjakan Emen, Subang, Sabtu (10/2/2018) sore.
Musrifah satu dari sekian peserta rombongan Koperasi Simpan Pinjam Permata, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, yang piknik ke Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat.
Bus nomor dua dan tiga selamat karena berada di belakang bus nomor satu, yang terguling di Kampung Cicenang, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.
Warga lokal bercerita kawasan itu disebut Tanjakan Emen jika pengendara datang dari arah Subang menuju Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Sebaliknya, jika dari arah Lembang menuju Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, kondisi jalan menurun.
Baca: Kecelakaan di Tanjakan Emen, Khodijah Lolos Dari Maut Ceritakan Firasat Korban 2 Hari Sebelum Tewas
Turunan curam tersebut bermula dari gerbang masuk objek wisata Gunung Tangkuban Parahu hingga kawasan kolam renang Gracia.
Musrifah selamat karena masuk rombongan bus nomor tiga.
Pada saat kejadian bus nomor satu berada di depan bus nomor tiga dan bus nomor dua paling belakang.
"Lihat itu saya ya Allah, astagfirullah," ucap Musrifah tak bisa membendung tangisnya saat mengingat kejadian.
Ditemui di rumahnya di Ciputat, Minggu (11/2/2018), Musrifah saat itu duduk di sebelah kiri bus nomor tiga dan melihat jelas bagaimana teman-temannya di bus nomor satu terlempar setelah mobil terguling.
"Masih kebayang terus itu mayat banyak ya Allah," ungkap Musrifah.
Baca: Tanjakan Emen, Langganan Kecelakaan Maut dan Misteri Kebiasaan Para Sopir Melempar Rokok di Lokasi
Musrifah tak kuat mendekat untuk menolong dan hanya melihat dari jauh.
"Ya Allah saya lemas, saya mau turun enggak, turun enggak, tapi dengkul saya lemas. Saya duduk saja di dekat pintu bus," jelas Musrifah.
Tak sedikit penumpang bus nomor satu tergeletak pinggir di jalan sudah tak bergerak.
"Ada anak kecil, ada yang kegencet bus, ya Allah itu mayat semua ya Allah," ucap Musrifah mengingat banyaknya korban.
Musrifah mengaku mengenal para penumpang bus yang meninggal dalam kecelakaan tersebut.
"Orang baik semua itu ya Allah, yang meninggal itu yang diambil" tegas Musrifah.
Kubur Massal
Pemerintah Kota Tangerang Selatan sudah menyiapkan makam selebar 20 meter dan kedalaman 1.5 meter, Minggu (11/2/2018).
Baca: Suasana Penguburan 27 Orang Korban Meninggal di Tanjakan Emen, Bikin Merinding!
Kuburan masal tersebut dipersiapkan untuk 26 warga ciputat yang meninggal dalam kecelakaan bus pariwisata Premium Passion di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018).
Makam ini dipersiapkan untuk korban meninggal yang sedang dalam perjalanan menuju Jakarta.
"Makam ini disiapkan untuk korban meninggal, namun jika ada keluarga yang ingin memakamkan sendiri akan kami persilakan," ujar Durahman.
Ia akan memisahkan makam korban meninggal berjenis kelamin pria dan wanita.
Menurut perkiraan Durahman, jenazah korban kecelakaan bus akan tiba di Jakarta dari RSUD Subang sekiranya pukul 09.00 WIB
Korban kecelakan di tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018), berfirasat sebelum meninggal.
Khodijah, anggota PKK Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, menceritakan rekannya yang menjadi korban sempat berfirasat sebelum meninggal.
Khodijah dan rekannya, Muliyamah, Jumat (9/2/2018), bertemu untuk membuat foto profil lomba Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Tangerang.
Kepada TribunJakarta.com, Khodijah mengatakan Muliyamah merasakan tangannya dingin tanpa sebab.
"Iya waktu itu dia bilang ke saya, tangan saya kok dingin ya, dia bilang juga ngerasa enggak enak," jelas Khodijah, Minggu (11/2/2018).
Khodijah mengatakan Muliyamah merupakan koordinator bus 1.
"Bu Muliyamah itu koordinator bus 1," kata Khodijah.
Khodijah sedianya ikut berlibur bersama rombongan ke Ciater, namun urung karena tetangga di depan rumahnya mengadakan pesta hajatan.
Kecelakaan bus terjadi di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang , Jawa Barat, pada hari Sabtu (10/2/2018),
Bus ini mengangkut rombongan anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Permata, Legoso, Ciputat, Tangerang Selatan.
Seorang wanita yang bernama Muhaya mengatakan anak laki-lakinya ikut dalam rombongan bus yang terlibat kecelakaan tersebut.
"Firasat saya sudah tidak enak, mau ngelarang tapi tidak bisa," ucap Muhaya kepada TribunJakarta.com
Anak laki - laki Muhaya, berada di dalam daftar korban yang menderita luka ringan.
Setelah mendapat informasi lebih lanjut, anak laki - lakinya berada di dalam bus yang mengalami kecelakaan.
"Ketika mendapat kabar anak saya berada di bus nomor 1, badan saya langsung lemas dan keringat dingin," ujar Muhaya, Minggu (11/2/2018).
27 korban meninggal
1. Minah Rahayu (46) perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
2. Aminah (44) perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
3. Nasih bin Nur Badeng (56), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
4. Munih (57), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
5. Sri Rohayati (49), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
6. Mimin Mintarsih (44), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
7. Liliana (48), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
8. Atifah Siameti (10), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
9. Martiningsih (35), perempuan, Depok
10. Yanuati (60), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
11. Julaeha (58), perempuan
12. Sopiah (63), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
13. Sri Widodo (63), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
14. Sugiati (55), perempuan
15. Oktiah (-), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
16. Siti Muliyamah (-), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
17. Hasanah (46), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
18. Juminten (60), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
19. Teti Sumiati (48), Laki-Laki, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
20. Sri Sulastri (60), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
21. Elida (64), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
22. Jono (56), laki-laki, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
23. Hajah Paikem (64), perempuan, Ciledug, Tanggerang kota
24. Rusminah (50), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
25. Siti Payung Alam (39), Perempuan Ciputat timur, Tanggerang Selatan
26. Ari Lestari (42), laki-laki, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
27. Agus Waluyo (42), laki-laki, Cilamaya Wetan, Karawang (diduga pengendara motor berplat nomor T 4382 MM )
3 korban luka ringan di IGD RSUD Subang
1. DEWOK (67), Laki-laki, Ciputat Tanggerang
2. Euis Indrawati Gufron (52), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
3. Samin (60), Laki-laki, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
13 korban luka berat di IGD RSUD Subang
1. Samirah (52), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
2. Naman (56), laki-laki, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
3. Syariah (56), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
4. Supriono (58), laki-laki, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
5. Salwiyah (52), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
6. Jonah (66), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
7. Watmi (51), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
8. Elmira (3), perempuan
9. Muhammad Abdul Patih (9), laki-laki, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
10. Darsinah (64), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
11. Saanih (51), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
12. Dahlia (45), perempuan, Ciputat timur, Tanggerang Selatan
13. Dedi Kusnaedi (39), Leuwiliang, Bogor, kerenet bus
12 korban luka ringan di klinik Jalan Cagak
1. Siti Jubaedah (43), perempuan
2. Muimah (48), perempuan
3. Sarminah (53), perempuan
4. Malinda (54), perempuan
5. Meyzan (72), perempuan
6. Karnidah (67), perempuan
7. Sadiah (47), perempuan
8. Bambang (26), laki-laki
9. Liana (49), perempuan
10. Musdalipah (40), perempuan
11. Reni (38), perempuan
12. Maulana (8), laki-laki