Kakak Beradik Digerebek Warga, Mesum Sekian Tahun, Pengakuannya Mengejutkan, Sampai Punya 2 Anak

Terungkapnya praktik pernikahan sedarah atau inses di Kabupaten Karimun mengejutkan warga setempat.

Editor: bandot
TRIBUN BATAM
Pasangan suami-istri, Arman dan Siti, yang ternyata abang-adik kandung (inses) yang tinggal di Karimun. 

TRIBUNJAMBI.COM - Hubungan sedarah (inces) ternyata tak hanya terjadi di luar negeri, tetapi juga di Indonesia.

Baru-baru ini masyarakat digegerkan dengan adanya hubungan terlarang antara kakak beradik.

Suami istri yang masih kakak beradik itu ditemukan di Kampung Bukit Cincin, Kelurahan Sei Raya, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Pria yang diketahui bernama Arman menikahi kakak perempuannya sendiri, Siti.

Dikutip dari Tribun Batam, terungkapnya praktik pernikahan sedarah atau inses di Kabupaten Karimun mengejutkan warga setempat.

Baca: Viral Video Makhluk Kecil Ini Selamatkan Orang yang Tersesat di Hutan, Tuntun Sampai Keluar

Apalagi, selama ini kabupaten ini memang dikenal sangan kental dengan budaya Melayu nya yang taat dengan norma-norma agama dan kesusilaan.

Setelah praktik inses ini terungkap, kini suami istri tersebut telah dipisahkan.

Mulanya perkawinan terlarang ini terungkap setelah sepasang suami istri di Kampung Bukit Cincin, Kelurahan Sei Raya, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, ternyata kakak beradik.

Pria yang diketahui benama Arman merupakan abang kandung dari istrinya, Siti.

Baca: Terungkap, Ini Identitas Orang yang Ngamuk di Gereja Lidwina Sleman, Pelaku Ternyata Masih

Bahkan dari hubungan sedarah tersebut, mereka telah memiliki dua orang anak.

Mereka mulai tinggal di Karimun pada tahun 2003.

Terkuaknya hubungan terlarang tersebut setelah warga menggerebek kediaman Arman, Jumat (10/2/2018).

Arman dan istrinya tinggal di sebuah gubuk di Kampung Batu Cincin.

"Yang akui mereka adik kakak kandung itu Arman sendiri," kata seorang warga setempat, Dohar Harahap, Sabtu (10/2/2018).

Keduanya kemudian dibawa ke Masjid Agung Karimun di Jalan Poros oleh warga.

Baca: Suasana Penguburan 27 Orang Korban Meninggal di Tanjakan Emen, Bikin Merinding!

Saat di Masjid Agung, juga hadir aparat kepolisian dan TNI.

Di sana warga bersepakat agar Arman meninggalkan Karimun.

Sementara Siti dan anak-anaknya tetap berada di Karimun.

"Yang laki-laki sudah meninggalkan Karimun. Tadi diantar anggota ke Roro tujuan Tanjung Buton. Yang perempuan masih disini. Untuk saat ini kita menjaga kondusifnya Karimun. Kelanjutannya akan kita bicarakan nanti," kata Kapolsek Meral, AKP Badawi yang dijumpai di Mapolsek, Jumat malam.

Sebagian Besar Hubungan Inces Berawal dari Sini

Dilansir dari Tabloidnova.com, pakar hipnoterapi perilaku dan ahli regresi Nicolas Aujula mengatakan, bahwa dia telah menangani sejumlah pasien yang memiliki hubungan inses atau hubungan sedarah.

Studinya mengenai penyebab hubungan inses ditampilkan dalam film dokumenter Taboo Hunters.

"Bentuk inses yang paling umum adalah antara saudara kandung, yang lebih mudah terjadi ketika anak yang lebih tua laki-laki, dan memaksa adik perempuannya terlibat kontak seksual, biasanya selama masa pubertas. Jarang terjadi jika pihak perempuannya lebih tua daripada yang laki-laki," paparnya.

Hubungan sedarah antara ayah kandung atau ayah tiri dengan anak perempuan berada di peringkat kedua.

Ketika hubungan inses melibatkan anak-anak, hal ini jelas merupakan suatu penganiayaan seksual yang dipicu oleh perilaku mendominasi, dan perilaku menyimpang yang terjadi pada masa kanak-kanak.

"Bisa juga muncul suatu kenikmatan pada pihak penganiaya, untuk memulihkan kembali pengalaman diremehkan atau diperlakukan tidak adil di masa lalu," ujar Aujula.

Menurutnya, 50 persen kasus ketertarikan seksual genetik terjadi ketika anggota keluarga bertemu untuk pertama kalinya sebagai orang dewasa.

Karena, biasanya ada ketertarikan emosional yang kuat, yang berubah menjadi perasaan seksual.

Meskipun begitu, tidak semua ketertarikan seksual genetik berlanjut dalam tindakan seksual.

"Salah satu penjelasan (yang dapat dimengerti) adalah, orang cenderung memilih pasangan yang menyerupai dirinya secara fisik dan mental. Hal ini disebut kawin asortatif," jelasnya.

Aujula mengatakan, ketika menghipnotis pasien dengan kasus hubungan sedarah, dalam tingkat bawah sadar yang mendalam umumnya mereka mengungkapkan adanya penolakan pada masa kanak-kanak.

Mereka merasakan kebutuhan untuk mencari persetujuan kekeluargaan melalui tindakan inses tersebut. Itulah persoalan mendasar yang menjadipenyebab hubungan inces.(*)

(Tribun Batam/Tabloidnova.com/Dini Felicitas)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved