Jawaban Fadli Zon Ini Keberhasilannya Sebagai Wakil Ketua DPR RI, 'Saya Nggak Pernah Klaim Berhasil'
Cuitan Fadli yang meragukan keberhasilan KKP melalui sanksi penenggelaman kapal menuai reaksi dari warganet.
Baca: Antara Zaadit Taqwa dan Obed Kresna Widyapratistha Keren Mana? Ramai Pro Kontra Kartu
Menurut Fadli, keberhasilan Susi semestinya tidak diukur dari jumlah kapal yang ditenggelamkan, tetapi dari kesejahteraan nelayan.
Kesejahteraan nelayan sekarang, kata dia, justru semakin menurun, terlebih dengan adanya pelarangan cantrang oleh Susi.
"Yang ada penenggelaman yang membuat laut rusak. Kapal itu dibom masuk ke laut dan merusak. Saya pernah mengatakan, harusnya kapal diambil dan diserahkan kepada nelayan," lanjut Fadli.
Saat ditanya pertanyaan Menteri Susi apa keberhasilannya, Fadli tak mau menjabarkannya.
Secara diplomatis, ia menjawab selalu melaporkan apa yang dikerjakannya kepada publik.
Baca: Prediksi Nasib Orang Sagitarius Pada 2018, Anda atau Pasangan Musti Waswas akan Kondisi Ini
"Dia (Susi) nanya keberhasilannya? Saya enggak pernah mengklaim keberhasilan. Saya melaporkan apa yang saya lakukan apakah itu dianggap berhasil itu urusan orang lain. Sepanjang menjadi pimpinan DPR, ya saya lakukan dan laporkan kepada publik," kata Fadli.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon terlibat dalam twtitt war dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Hal tersebut bermula ketika Fadli Zon membagikan catatannya mengenai HUT Partai Gerindra yang ke 10.
Melalui akun Twitter-nya yang diunggah pada Rabu (7/2/2018), Fadli Zon menyebutkan jika penenggelaman kapal dan jumlah populasi yang meningkat seolah menjadi keberhasilan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Padahal menurutnya, penenggelaman kapal bukanlah ukuran keberhasilan.
Baca: Fadli Zon Nyinyir Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Ini Balasan Menohok Susi Pudjiastuti
"Di tempat lain, kita membangga-banggakan jumlah kapal nelayan asing yang berhasil ditenggelamkan, serta klaim populasi ikan yang meningkat, seolah itu adalah ukuran keberhasilan Kementerian Kelautan dan Perikanan," tulis Fadli Zon.
"Padahal, pada saat bersamaan, nelayan kita masih menjadi kelompok termiskin, bahkan sempat menjadi kelompok yang rentan terkena kriminalisasi gara-gara persoalan alat tangkap," imbuhnya.