5 Fakta Tewasnya Guru di Sampang di Tangan Murid, Korban Merasa Sakit di Leher
Ahmad Budi Cahyono, guru mata pelajaran Seni Rupa SMA Negeri 1 Torjun, Kabupaten Sampang meninggal dunia di rumah sakit dr. Soetomo Surabaya
TRIBUNJAMBI.COM - Masyarakat dibuat heboh mencuatnya kasus seorang siswa aniaya guru sampai tewas di Sampang.
Ahmad Budi Cahyono, guru mata pelajaran Seni Rupa SMA Negeri 1 Torjun, Kabupaten Sampang meninggal dunia di rumah sakit dr. Soetomo Surabaya, Kamis (1/2/2018) malam.
Budi tewas setelah diduga dianiaya oleh siswanya sendiri.
Baca: 11 Poin Kronologi Meninggalnya Budi, Guru yang Tewas di Tangan Siswa Pendekar
Baca: Siswa yang Aniaya Guru Hingga Tewas Dijuluki Pendekar Oleh Teman-temannya
Bagaimana bisa penganiayaan siswa kepada muridnya bisa terjadi?
Berikut ini 5 fakta kasus siswa aniaya guru Budi di kabupaten Sampang.
Baca: Siswa yang Aniaya Gurunya hingga Tewas Dikenal Jago Bela Diri, Selalu Keluarkan Jurus Saat Diledek
1. Berawal dari Kelas Seni Rupa
Kasus berawal dari proses kegiatan belajar mengajar di ruang kelas XI SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Madura, Kamis (1/2/2018).
Kala itu Budi sedang mengajar mata pelajaran Seni Rupa pukul 13.00 WIB.
2. Pelaku Tak Memperhatikan Guru
Pada proses mengajar, pelaku MH tidak mendengarkan pelajaran.
Ia justru bermain dan menganggu teman-temannya.
MH menganggu dengan mencoret-coret lukisan temannya.
3. Guru Mencoret Pipi Pelaku
Guru Budi kemudian menegur MH.
Alih-alih sadar MH malah kian menjadi menganggu temannya.
Budi kemudian menindak siswa itu dengan mencoret bagian pipi pelaku dengan cat lukis.
MH tak terima dan memukul sang guru, Budi.
Perselisihan itu sempat dilerai siswa lainnya.
Budi kemudian dibawa ke ruang guru dan menjelaskan perselisihan tersebut kepada kepala sekolah.
Kepala sekolah mempersilahkan korban pulang lantaran tak ada luka di tubuh korban.
4. Sakit di Leher, Pingsan, dan Meninggal Dunia
Beberapa selang kemudian Budi mengeluh sakit di leher.
Budi pulang langsung pingsan dan kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Pada Kamis malam, pukul 21.40 WIB Budi meninggal dunia di di RSUD Dr Soetomo.
5. Pelaku Memiliki Catatan Buruk di Sekolah
Di sekolah MH dikenal bandel dan memiliki masalah hampir dengan semua guru.
MH banyak memiliki catatan merah di Bimbingan Konseling (BK).
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera dalam keterangannya menyatakan Budi tewas setelah mengalami mati batang otak.
“Kemudian diketahui korban mengalami mati batang otak dan semua organ dalam sudah tak berfungsi,” kata Barung seperti dikutip dari Tribunnews, Jumat (2/2/2018).
(Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)