5 Makanan yang Bikin Kita Nggak Berhenti Ngunyah Kalau Belum Habis, Favoritmu yang Mana?
Saat mengonsumsi makanan tertentu, kita seringkali tak bisa berhenti dan berasa ingin terus mengunyah. Faktanya, kita bisa mengalami
TRIBUNJAMBI.COM - Saat mengonsumsi makanan tertentu, kita seringkali tak bisa berhenti dan berasa ingin terus mengunyah.
Faktanya, kita bisa mengalami kecanduan terhadap makanan tertentu.
Ini bisa disebabkan oleh respon otak terhadap makanan tersebut.
Kecanduan makanan disebabkan karena beberapa makanan melepaskan dopamin di otak yang menimbulkan hasrat lebih untuk memakannya, terutama bila menyangkut makanan yang mengandung gula, garam dan lemak tinggi.
Makanan yang membuat kecanduan ini mempengaruhi otak tepat di pusat kesenangannya, seolah-olah mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak dan lebih banyak lagi.
Baca: Adriansyah Martin, Selebgram yang Ketahuan Edit Foto, Netizen Gaya Selangit, Gak Tahunya
Menurut Ashvini Mashru, seorang ahli diet dari Pennsylvania, saat pusat kesenangan pada otak dirangsang, otak mulai mensekresikan dopamin dan bahan kimia lain yang membuat kita ingin mendapatkan lebih.
"Karena otak menyukai sensasi yang disebabkan oleh pelepasan dopamin itu, ia mencari lebih banyak lagi dengan menciptakan kecanduan, jika dituruti dapat menyebabkan lingkaran kecanduan yang kejam," ucapnya.
Baca: Begini Kondisi UAS, pada Selasa Malam Sebelum Jatuh Kecapaian
Inilah makanan yang paling sering menyebabkan kecanduan.
1. Cokelat
Kelezatan cokelat memang tak meluluhkan hati.
Menurut riset tahun 2011 dari Drexel University, cokelat adalah salah satu makanan paling adiktif karena merangsang pusat kesenangan di otak sama seperti alkohol dan obat-obatan tertentu.
Baca: Kecapaian, Ustaz Abdul Somad Hampir Jatuh di Hotel saat Pulang dari Masjid Al-Falah
Menurut Dan DeFigio, penulis Beating Sugar Addiction for Dummies, cokelat juga menawarkan 'sensasi di mulut' yang mampu merangsang produksi oksitosin.
"Seiring waktu, otak kita mulai mencari 'sumber' dopamin itu, dan setiap kali kita makan cokelat, itu memperkuat 'koneksi' tersebut," ucapnya.
Baca: Ingat VJ Cantik Rekan VJ Daniel? Yap, Marrisa Nasution, Ini Kabarnya Sekarang, Hamil Anak Kembar
2. Keju
Tak ada yang menandingi gurihnya keju.
Keju yang umumnya tinggi lemak dan kolesterol, juga mengandung zat yang disebut casomorphin yang mampu mengikat reseptor opioid atau zat yang menimbulkan sensasi enak di otak.
Baca: Ustaz Abdul Somad Batal Ceramah di Sarolangun karena Sakit, Jemaah Doakan Cepat Sembuh
"Casomorphins bekerja pada neurotransmitter di otak kita dan melepaskan dopamin, bahan kimia yang baik, yang sering membuat kita menginginkan lebih banyak," kata Neal Barnard penulis The Cheese Trap.
3. Makanan dengan karbohidrat sederhana
Saat mengonsumsi camilan seperti keripik kentang atau tortilla, mulut rasanya tak ingin berhenti mengunyahnya.
Padahal, makanan sejenis ini tidak memiliki senyawa khusus yang mengikat reseptor otak tertentu yang merangsang perilaku adiktif.
Baca: Biar Dikira Keren, Akun Ini Diduga Comot Foto Orang Lain, Warganet: Lebih Baik Makan Singkong
Namun menurut Celina Jean, pakar gizi dari Texas, karbohidrat sederhana dipandang sebagai 'adiktif' karena menyebabkan pelepasan glukosa cepat dan juga mampu meningkatkan energi dengan cepat.
"Energi ini akan segera habis dan kemudian kitaa akan dipaksa makan karbohidrat sederhana agar gula darah tetap tinggi," tambahnya.
Baca: Indonesian Idol - Tampil di Babak Spektakuler, Inilah Keseruan Ghea Indrawari Duet Bareng Ari Lasso
4. Makanan manis
Minuman manis seperti soda, limun atau teh manis hanya mengandung sedikit nutrisi.
Tapi, dalam setiap 2,5 mililiter minuman tersebut mengandung 35 gram gula.
Seperti makanan manis lainnya, soda juga bisa merangsang pelepasan dopamin.
Baca: Penggemar Telenovela Pasti Ingat Betty La Fea? Dulu Tampil Jelek di TV, Sekarang Bikin Ngiler
Apalagi, kandungan cafein membuat zat yang menyebabkan kecanduan ini bekerja dua kali lipat.
Menurut Ashvini Mashru, saat kita mencoba berhenti mengonsumsi kafein, kita bisa mengalami gejala seperti lesu, sakit kepala dan tekanan emosional.
Baca: Jorge Lorenzo Pecahkan Rekor di Lap Sepang pada Tes Pramusim MotoGP
5. Kentang goreng
Kentang goreng dengan rasa yang gurih dan asin - terlebih lagi disajikan dalam keadaan panas - menurut Ashvni Mashru akan berkerja 3 kali lipat untuk menimbulkan sensasi kencanduan pada otak.
Kandungan lemak dalam kentang goreng juga memicu reseptor di mulut mengirim sinyal ke otak dan usus kita untuk memperkuat keinginan makan lebih banyak.
Baca: Tiga Poin Ceramah Ustaz Abdul Samad di Masjid Agung Al Falah. UAS: Inilah Jalan Menuju Surga
"Kentang goreng ini juga merupakan makanan yang nyaman. Karena itu, setiap kali kamu berada di restoran dan melihat makanan ini di menu, kamu mungkin akan tergoda untuk memesannya sebagai pendamping makanan," kata Ashvni Mashru.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/keripik-kentanggg_20150406_134440.jpg)