Jangan Dianggap Makanan Murahan, Singkong Rebus Ternyata Punya Manfaat Tinggi
Daerah Istimewa Yogyakarta, terutama Gunungkidul, diberkahi produksi ketela pohon atau singkong yang amat melimpah.
Tetapi ketika tergabung dengan enzyme sel kanker, B17 terurai menjadi: 1 gula, 1 benzaldehida dan 1 asam hidrosianik. Asam hidrosianik inilah yang membunuh sel kanker secara lokal.
Setelah kisah Dr Cynthia itu tersebar luas pada 2010, ia mendapat informasi pasien-pasien lain yang mengkonsumsi singkong.
Ada seorang pria berusia 70 tahun, terdiagnosis mengidap kanker prostat.
Pasien ini tergolong tidak mampu. Istrinya yang seorang pensiunan di rumah sakit membaca artikel Dr Cynthia, menyediakan singkong saja kepada suaminya.
Setelah seminggu, kondisi si pasien membaik. Setelah sebulan makan singkong setiap pagi, dia menjalani pemeriksaan. Sejak terdiagnosis kanker, hasil test PSA-nya 280-290. Tetapi setelah
sebulan PSA-nya menjadi 5.89!
Cerita lain datang dari seorang penderita kanker hati. Hasil pemindaian setelah operasi, masih ada sel-sel kanker yang belum terangkat sempurna. Pasien ini segera mengonsumsi singkong, dan sebulan sesudahnya sel kanker yang tersisa tidak membesar.
Berikut tiga tips yang bisa memandu bagaimana cara sehat memasak dan mengonsumsi singkong, makanan "ndeso" yang diyakini manjur mengatasi ganasnya serangan sel-sel kanker di tubuh manusia;
1. Pilih singkong yang segar, yang tidak ada noda biru
2. Rebus dan jangan tutup panci selama memasak. Ini akan membantu menguapkan kelebihan asam midrosianik.
3. Jangan mengkonsumsi makanan yang mengandung jahe/ginger, seperti biskuit jahe, ginger beer, ginger ale sedikitnya 8 jam setelah mengkonsumi singkong.