Soal Azwar Anas Mundur, Hasto : Kami Semua menangis, Para Kiai Menangis, Bu Megawati Menangis
Air Mata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, seketika mengalir deras ketika membicarakan pengunduran diri
Dalam surat itu Azwar Anas menyebut keputusan mengembalikan mandat kepada Megawati setelah melakukan salat subuh.
Alasan formal pengembalian mandat yaitu karena adanya pihak-pihak yang menggunakan segala cara yang mengorbankan kehormatan keluarganya, rakyat Banyuwangi dan Jawa Timur, para ulama dan sesepuh yang selama ini membimbing Azwar Anas.
Beberapa saat sebelum pengunduran diri tersebut beredar sejumlah foto tak pantas mengenai Azwar Anas, termasuk isu yang menyangkut moralitasnya.
Tidak ada kejelasan apakah foto-foto tersebut benar atau hasil rekayasa.
Hasto Kristiyanto secara jelas mengatakan terdapat praktik politik hitam dalam Pilkada 2018.
Diungkapkan, dalam Pilkada Provinsi Jawa Timur saat ini ketika terdapat pihak-pihak yang sengaja untuk menjatuhkan nama Abdullah Azwar Anas.
"Kami diajari, siapa saja yang menggunakan politik hitam tidak akan menang. Mereka akan kalah oleh kekuatan rakyat," katanya.
Hasto minta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk memerangi dan bersama mengalahkan praktik kotor tersebut.
"Siapa yang menghalalkan segala cara, tidak akan mendapat tempat di republik yang mencintai kedamaian dan beretika ini," tegas Hasto.
Menurutnya, hingga saat ini PDI Perjuangan belum memutuskan siapa pengganti Azwar Anas sebagai calon Gubernur Jatim.
Djarot Temui Risma
Di tengah hiruk pikuk pengunduran diri Azwar Anas, fungsionaris DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mendadak menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di rumah dinasnya, Sabtu (6/1/2018) siang.
Pertemuan ini khusus membahas pengunduran diri Azwar Anas.
Pertemuan itu berlangsung sekira satu jam.
Risma mengakui bahwa dirinya baru saja bertemu mantan Gubernur DKI Jakarta itu.