Unggah Video Rapim Pertama di Youtube, "Suara Anies Baswedan" Malah Ungkap Kekecewaan Ini

Beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sempat mengatakan Pemprov DKI Jakarta tidak

Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: rida
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat menghadiri acara nonton bareng film Chrisye di XXI Senayan City, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2017). Pada acara nonton bareng tersebut dihadiri oleh beberapa pemain lainnya. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNJAMBI.COM- Beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sempat mengatakan Pemprov DKI Jakarta tidak menunggah video rapat pimpinan (rapim) ke kanal YouTube.

Hal ini tentu kontras dibandingkan pemerintahan sebelumnya, Basuki Tjahja Purnama.

Melansir Tribunnews.com, Senin (11/12/2017) Sandi beralasan, jika video diunggah, masyarakat akan membuatnya menjadi meme.

"Videonya diedit, dijadikan meme. Lalu ada yang balas, ini dia gubernur yang bicaranya santun, lalu dibalas lagi ini tidak tegas, dan lain sebagainya. Ayolah, kita bisa lebih dewasa lagi," ujar Sandiaga.

Sebagian pihak menyayangkanya dan menganggap ini menjadi kemunduran.

"Sebenarnya, publik mengharapkan level transparan yang tinggi, level akuntabilitas yang juga tinggi. Jadi ini (kebijakan menyetop mengunggah video rapat) adalah kemunduran," ujar Adnan kepada Kompas.com di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (14/12/2017).

Namun, tak butuh waktu lama, Pemprov DKI Jakarta akhirnya mengunggah video-video rapim ke akun YouTube Pemprov DKI.

Video rapim pertama yang diunggah adalah rapim tanggal 13 November 2017.

Video dibagi menjadi lima bagian dengan judul yang berbeda.

Nah, setelah video diunggah, persoalan lain muncul.

Jumlah viewer dari video yang diunggah terbilang sedikit.

Hal ini diungkapkan admin Suara Anies Baswedan di Twitter, Senin (18/12/2017).

"udah naik dari 15 Desember kemarin, tapi yg nonton kok masih seratusan doang? :(" tulis @SuaraAnies.

"udah diturutin upload video rapatnya tapi sedikit gini yg nonton, kalian yg mau nonton bawa USB flashdisk aja deh ngopi di balaikota. :(" tulis @SuaraAnies.

Pada tangkapan layar yang diunggah @suaranies, terlihat video dengan judul '13 Nov Rapim Bag 4/5: Peningkatan Keseje...' hanya memperoleh 130 views.

Bagian ketiga malah lebih sedikit, yaitu 66 views.

Namun, netizen menganggap jumlah viewer bukan suatu masalah.

Yang utama menurut netizen adalah niat Pemprov DKI Jakarta untuk transparansi.

"Kayaknya ngejar view ribuan trus dikasih monetize deh," tulis @dobelden.

"kan YouTube lebih dari TV. :)" balas @SuaraAnies.

 "Yang utama itu NIAT dari pemprov untuk transparansi. Soal ditonton atau tidak itu sudah bukan urusan pemprov," tulis @RetjaPentung.

"Ga relevan, min. Mau ditonton apa engga kan hrs tetap menunjukkan transparansi," tulis @scar_city_.

"ga menarik krn di review dulu mana yg harus di upload.. males ngerti ra?" tulis @213_fu.

TRIBUNNEWS.COM/Efrem Limsan Siregar

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved