Terungkap! Bapak dan Anak di Bulian Rebus Alat Vital Korban, Lalu Di. . . Ada Alasan Mistis
Mansyur (54) satu dari tersangka sekaligus otak dan eksekutor pembunuhan terhadap pemilik kebun sawit asal Sumatera Barat tersebut, mengaku
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Tersangka pembunuh sadis, Dasrullah ternyata melakukan hal yang amat sadis pada korbannya.
Hal tersebut terungkap saat dilakukan pers rilis oleh Polres Batanghari, Kamis (14/12).
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pemilik kebun sawit diketahui telah tewas dan ditemukan terkubur di dekat pondoknya, beberapa waktu lalu.
Baca: Pemilik Kebon Sawit di Maro Sebo Ilir Ditemukan Sudah Terkubur di Samping Pondok
Baca: Sadis, Tak Cukup Potong Alat Vital Korban, Pelaku Lalu Rebus Air dan Lakukan Hal Mengerikan Ini
Baca: Pembunuhan Sadis Ternyata Pelakunya Bapak Dan Anak
Kronologis pembunuhan yang dituturkan oleh polisi dan pelaku kepada wartawan bikin miris dan bergidik.
Tersangka Dasrullah. sempat memutilasi alat kelamin korban dan direbus. Kamis (14/12).
Mansyur (54) satu dari tersangka sekaligus otak dan eksekutor pembunuhan terhadap pemilik kebun sawit asal Sumatera Barat tersebut, mengaku saat menghabisi korban dengan keji menggunakan golok dengan cara dibacok dan digorok.
"Saat kejadian korban tengah tertidur di pondoknyo, pas lagi tidur tulah sayo datang dan langsung membacok bagian lengan hingga ke perut korban. Pada saat itu korban masih hidup dan langsung sayo bacokkan lagi ke leher korban hingga tewas," Jelasnya kepada tribunjambi.com
Lebih lanjut dikatakannya pula, tidak sampai di situ kekejian tersangka kembali berlanjut.
Usai memastikan korban terbunuh, tersangka langsung mengamankan mayat korban untuk dikubur.
Dibantu dengan seorang rekannya yang tidak lain adalah anaknya sendiri.
Sebelum dikubur, tersangka terlebih dahulu memotong alat vital korban untuk kemudian direbus dan dimakan.
Ternyata ia memiliki alasan tersendiri melakukannya.
Alat vital itu untuk menghindari gangguan dari arwah korban.
"Sudah sayo potong menggunakan golok, lalu sayo rebus sebelum akhirnya dimakan. Supayo arwah korban dak ngantuin (menghantui, red) sayo," ujarnya memberikan penjelasan.
Dirinya mengaku, hal tersebut dilakukannya dengan penuh kesadaran tanpa rasa jijik ataupun geli.
Bahkan dirinya sampai menggambarkan apa rasa dari bagian organ tubuh korban tersebut yang tak bisa disebutkan di sini untuk alasan kemanusiaan. (usn)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/mayat-di-batanghari_20171207_211232.jpg)