Manfaatkan Difabel jadi Kurir, Inilah Modus Para Bandar Internasional Selundupkan Narkoba di Jambi

Selama kurun waktu itu, polisi berhasil meringkus 20 orang tersangka dengan barang bukti yang disita sebanyak 16,486 kilogram narkotika jenis sabu.

Penulis: tribunjambi | Editor: bandot
TRIBUNJAMBI/DENI SATRIA BUDI
Ekspose tangkapan narkoba yang dilangsungkan di Polda Jambi, Kamis (7/12) 

TRIBUNJAMBI.COM - Peredaran narkotika di Provinsi Jambi, semakin memprihatinkan.

Para bandar masuk dari berbagai jalur, darat, udara, maupun lewat perairan.

Belum lagi modus yang digunakan. Yang terbaru, jaringan barang haram ini bahkan memanfaatkan kaum difabel sebagai kurir.

Hal itu terbukti dari hasil tangkapan aparat kepolisian Polda Jambi dan jajaran selama dua minggu terakhir.

Selama kurun waktu itu, polisi berhasil meringkus 20 orang tersangka dengan barang bukti yang disita sebanyak 16,486 kilogram narkotika jenis sabu.

Nilainya mencapai miliaran rupiah. Selain itu, juga disita 748 butir narkotika jenis ekstasi.

Wakapolda Jambi, Kombes Pol Ahmad Haydar, dalam keterangan pers kemarin (7/12) mengatakan, pengungkapan jaringan narkoba tersebut diungkap oleh Ditresnarkoba Polda Jambi dan Polres Tanjab Barat.

"Ini berhasil diungkap, baik melalui surveiller (pemantaua), undercover (penyamaran) maupun control delivery. Jumlah barang bukti yang disita 16,5 kg sabu. Dan, ini merupakan penangkapan terbesar," sebut Wakapolda didampingi Dirresnarkoba, Kombes Pol Ade Sapari.

Modus yang dilakukan para tersangka yakni menggunakan bus, pesawat dan kapal motor (KM).

Menurutnya, seluruh barang bukti yang berhasil disita berasal dari Aceh yang dipasok dari China.

Para pelaku yang ditangkap pun kata Haydar, merupakan jaringan internasional.

Dikatakan Haydar, para tersangka tidak saling kenal. Meskipun ada yang mencoba mengelabui petugas tapi gagal. Ini berkat kejelian dari anggota yang beraksi di lapangan. Mereka semuanya adalah kurir dari bandar yang kini ditelusuri.

Direktur Reserse Narkoba Polda Jambi, Kombes Pol Ade Sapari, menyebutkan, para bandar kini memiliki modus baru dalam pengiriman paket narkotika. Mereka menggunakan kurir orang difabel atau penyandang cacat fisik.

"Mereka sudah menggunakan modus baru. Kita tentu lebih jeli lagi dan berhasil mengamankannya," sebut Kombes Pol Ade Sapari.

Kata Dia, dari 20 pelaku ada dua orang mengalami cacat fisik. Mereka membawa narkoba dari Aceh. Satu dari darat, satu lagi lewat udara. Tujuannya sama, ke wilayah Tebo. Awalnya yang ditangkap Junaidi yang membawa dua ons sabu lewat darat yang disembunyikan di paha. Kedua, Syukri. Ia membawa tiga ons sabu melalui bandara yang disimpan di tongkat dan di paha.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved