Pemuda Gelandangan Diterima Kerja di Call Center, Kisahnya Menginspirasi yang Putus Asa Nyari Kerja

Meski lulusan universitas, tak mudah baginya mencari pekerjaan karena kebanyakan membutuhkan yang sudah berpengalaman.

Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
viral4real
Danilo hidup menggelandang 

TRIBUNJAMBI.COM - Setelah kedua orangtuanya meninggal, pria ini tak punya apa-apa dan terpaksa tinggal di jalanan, hanya berbekal baju di badan.

Ia bernama Danilo, dan ditinggalkan ayahnya saat berusia 17 tahun.

BACA: Pemilik Kebon Sawit di Maro Sebo Ilir Ditemukan Sudah Terkubur di Samping Pondok

BACA: Janin Korban Aborsi Dikubur Hanya Dibungkus Plastik Hitam, Tanpa Kain Kafan dan Tak Dimandikan

Berasal dari Manila, ia tinggal sendiri karena ayahnya direnggut penyakit komplikasi diabetes, yang disusul ibunya tak lama setelah ia berhasil menyelesaikan sarjana.

Sang ibu sebelumnya bekerja keras membuat makanan untuk dijual di sekolah.

http://www.viral4real.com/wp-content/uploads/2017/12/Call-center-homeless-danilo-macababbad_1.jpg
Tidur di emperan

Namun karena terlalu keras bekerja, saat mandi, ia roboh, dan tak bangun lagi. Tinggallah Danilo seorang diri.

Tak punya uang, ia harus menggelandang karena tak kuat bayar sewa rumahnya.

BACA: Parah! Terekam Sedang Mesum Sambil Mengemudi Mobil, Wanitanya Melakukan Ini di Pangkuan Sopir!

Meski lulusan universitas, tak mudah baginya mencari pekerjaan karena kebanyakan membutuhkan yang sudah berpengalaman.

Ditambah lagi kondisi Danilo yang makin menyulitkannya, karena pewawancara memperhatikan bahwa pakaiannya berbau busuk dan bahwa dia bahkan tidak berdandan untuk wawancara.

Mereka tidak tahu Danilo tidak punya pilihan lain.

http://www.viral4real.com/wp-content/uploads/2017/12/Call-center-homeless-danilo-macababbad_2.jpg
Danilo hidup menggelandang.

Ketika akhirnya dia diterima di satu perusahaan call center, Danilo menceritakan bagaimana perusahaan membantunya dalam segala hal saat memperoleh pekerjaan itu.

Terlepas dari bagaimana penampilannya, pewawancara melihat potensinya menjadi pembicara yang baik.

Yang mengharukan, begitu rekan kerja mengetahui tentang ceritanya, mereka memberinya pakaian dan barang untuk digunakan. Seorang rekan kerja bahkan membantunya menemukan tempat tinggal.

Call center menawarkan manfaat dan gaji yang baik, membuat banyak pekerja muda memilihnya.

Namun, bekerja di call center tidaklah mudah. Ada kalanya mereka harus bekerja pada shift tengah malam, dan tubuh terkadang sulit menyesuaikan diri dengan jam kerja yang selalu berubah.

Namun, Danilo tetap positif dan berjanji untuk memberikan segalanya untuk pekerjaan ini.

Dia percaya bahwa menjadi agen call center adalah langkah pertamanya menuju sukses.

Kisahnya ditampilkan di acara GMA, "Front Row," dan sekarang menginspirasi ribuan orang muda Filipina untuk tidak pernah menyerah pada impian mereka. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved