Penjual di Toko Roti Usir Seorang Pengemis, Pemilik Toko Keluar Lalu Mendekatinya
Pekerja dan pelanggan yang sedang antre di sebuah toko bakery tampak merengut pada seorang pria yang berniat masuk ke sana.
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNJAMBI.COM - Pekerja dan pelanggan yang sedang antre di sebuah toko bakery tampak merengut pada seorang pria yang berniat masuk ke sana.
Penampilannya terlihat lusuh dan kotor, sehingga banyak yang mengiranya sebagai pengemis.
Padahal dia berniat masuk ke toko untuk membeli roti.
Namun karena penampilannya, banyak pelanggan yang mengantre memilih pergi karena merasa jijik.
Banyaknya pelanggan yang pergi karena jijik dengan kedatangan pria itu, pekerja mulai gusar.
Mereka dengan kasar berniat mengusirnya untuk keluar dari toko.
Dilansir TribunTravel.com dari laman en.goodtimes.my, pekerja sampai berteriak untuk mengusirnya, "Pergi ke tempat lain untuk cari makan."
Tak ingin menyerah, pria ini justru mengeluarkan beberapa lembar uang kusut dan menunjukkannya kepada pekerja toko.
"Saya ingin membeli roti. Yang paling murah saja," katanya.
Bukannya memberikan roti, para pekerja justru mendorongnya keluar dari toko.
Baca: Anjingnya Selalu Mengendus Perut Hamilnya, Wanita Ini Heran. Ternyata Ada Fakta Menyakitkan Terkuak
Baca: Video Mesum Durasi 3 Menit Pak RT dan PNS Kelurahan Beredar, Istri Lapor Polisi
Namun kemudian si pemilik toko datang mendekati pengemis itu.
Dia membungkuk dan memberikan sebungkus roti segar pada pria itu sembari berujar, "Terimakasih sudah datang ke sini! Silakan datang lagi."
Pengemis itu merasa tersentuh dan tersanjung, karena baru pertama kali diperlakukan sebagai pelanggan.
Dia kemudian meninggalkan toko dengan sebungkus roti segar dan perasaan yang senang.
Cucu pemilik toko yang tidak memahami tindakan sang kakek bertanya, "Kakek, mengapa kamu melayani pengemis itu dengan antusias?"

Pemilik toko roti itu menjelaskan, "Dia mungkin seorang pengemis tapi hari ini dia seorang pelanggan bagi saya. Dia ingin makan roti yang baru dipanggang.Dia menghabiskan banyak waktu mengemis uang untuk membeli roti. Jadi saya tak ingin mengecewakannya."
Cucunya bertanya lagi, "Jika kamu merasa kasihan, lalu mengapa kamu mengambil uang darinya?"
Pemilik toko roti menjawab, “Hari ini, dia pelanggan. Tidak seorang pengemis datang untuk mengemis makanan sehingga kita harus menghormatinya. Jika kita tidak menerima uangnya, ini berarti kita sedang menghinanya bukan? Kita harus ingat untuk menghormati setiap pelanggan yang membayar, tak peduli siapapun dia namun semua harus dilayani dengan baik."
Baca: Danau Telaga Biru di Jangkat Merangin Masuk Nominasi
Baca: Wanita Harus Sering Orgasme, Nomor 5 Kabar Baik Bagi yang Mau Awet Muda
Sang cucu mengangguk dan memahami makna dari kata-kata si kakek.
Ketika menjalankan bisnis yang jujur, pemilik tidak harus memilih siapa yang mereka layani.
Rasa hormat mereka tunjukkan terhadap pelanggan, membuat sebuah bisnis semakin berkembang.
Pemilik toko roti yang disebutkan dalam cerita ini adalah kakek dari Yoshiaki Tsutsumi.

Yoshiaki Tsutsumi adalah pengusaha legendaris.
Dia pernah menjadi orang yang terkaya di bumi dan membuatnya berada di halaman depan majalah 'Forbes' sebanyak dua kali.
Kakeknya adalah orang yang menginspirasinya untuk menjadi seorang pengusaha sukses.