Nyaris Meninggal Karena Penyakit, Bocah 8 Tahun Berubah Drastis Setelah Diadopsi
Semua berawal dari Priscilla Morse yang melihat sebuah video seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang
Penulis: Vika Widiastuti | Editor: Suci Rahayu PK
Namun, Morse tidak pernah menyerah menyelamatkan anak yatim piatu yang kekurangan gizi itu dan Ryan juga tak pernah menyerah pada ibu barunya itu.
Berangsur-angsur dia tumbuh kuat, bertambah berat dan rona kulitnya menjadi lebih alami.
"Pertama kali aku melihatnya, Saya bahkan tidak bisa mengungkapkannya dalam kata-kata. Saya yakin dia akan meninggal sebelum bisa membawanya pulang dan sekarang dia adalah anak yang senang dan aktif," kata Morse kepada Daily Mail.
Kondisi Ryan sekarang membaik (viralthread.com)Keajaiban berlanjut, Ryan mulai sekolah lagi.
Dia akan diajari oleh guru kebutuhan khusus.
Dokter telah menyatakan, dia mungkin tidak pernah pulih dari kebutuhan khusus.

Mereka juga tidak yakin, Ryan yang berusia 8 tahun yang menderita cerebral palsy (gangguan gerakan otot), microcephaly (kelainan di mana kepala bayi lebih kecil dari kepala anak pada usianya), scoliosis (kelainan yang abnormal, lekukan tulang belakang), dan dwarfisme akan dapat bicara.
Namun, keluarga barunya itu siap menunggu perkembangannya.
Keluarga barunya itu terdiri dari Morse dan suaminya beserta dua anak laki-lakinya (Dylan dan Jack), serta anak agkat mereka, Mckenzie.
Ryan bersama Morse, ibu angkatnya. (viralthread.com)Morse memilih untuk mengadopsinya karena terinspirasi dari orang tuanya yang mengadopsinya dan saudara laki-lakinya yang berkebutuhan khusus yang meninggal secara tragis saat baru 9 tahun.
"Saya ingat betapa orang tua saya mencintainya terlepas dari semua kebutuhan istimewanya," ujar Morse.

Menurutnya, semua orang layak mendapat keluarga.
Ryan sudah mulai sekolah (viralthread.com)Syukurlah, Ryan dan saudara perempuannya yang diadopsi, McKenzie, yang menderita down syndrome dan penyakit jantung bawaan telah menemukan rumah di mana mereka akan dicintai.
"Kami akan melihat mereka berkembang dalam kehidupan dan kita tidak sabar untuk melihat kemajuan mereka," pungkasnya.
(Tribunnews/Vika Widiastuti)