Terlihat Sambangi Pemulung, Inilah Postingan Terakhir Setya Novanto Sebelum KPK Memburunya

TRIBUNJAMBI.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambangi kediaman Ketua DPR Setya Novanto, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2017) malam.

Langkah ini diambil setelah KPK menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Ketua DPR RI Setya Novanto.

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (15/11/2017), tim KPK tiba sekitar 21.40 WIB ke kediaman Setya Novanto.

Baca: 8 Fakta KPK Jemput Setya Novanto, Teka-teki Koper Biru dan Keluarnya Surat Penangkapan

Namun, pencarian tersebut tidak membuahkan hasil.

Setya Novanto dikabarkan tidak berada di rumah.

Kabar itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin, yang keluar dari kediaman Novanto.

Wahyudin menyampaikan kepada wartawan bahwa Novanto tidak berada di dalam rumah.

Sebelumnya KPK mengimbau Novanto untuk menyerahkan dirinya.

Baca: KPK Jemput Paksa Setya Novanto, Fahri Hamzah: Itu Pasti Perintah Dari Orang Kuat di Negara ini

Diberitakan Kompas.com, Kamis (16/11/2017), Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, surat perintah penangkapan tersebut diterbitkan KPK karena ada kebutuhan penyidikan oleh KPK dalam kasus e-KTP.

Tim KPK, lanjut Febri, saat ini tengah melakukan pencarian terhadap Setya Novanto

Sebelum diburu KPK, aktivitas Setya Novanto di media sosial terpantau aktif.

Baca: Sudah 12 Tahun Mak Meninggal, Saat Makam Dibongkar untuk Dipindah Ternyata Jasadnya. . .

Di Twitter, Rabu (15/11/2017) ada 7 postingan yang dilakukan Setya Novanto melalui akun @sn_setyanovanto.

Postingan pertama adalah saat dia mengunggah foto dirinya tengah membuka Rapat Paripurna DPR RI ke 11.

Postingan itu diunggah pukul 13.33. WIB.

Selanjutnya, ada foto yang memperlihatkan Setya Novanto menyampaikan pidato kepada anggot DPR.

"(2). @DPR_RI tetap berkomitmen mempercepat proses pembahasan RUU yang menjadi prioritas tahun 2017," kicaunya.

Baca: Pengantin Wanita Menyingkir, Agar Mempelai Pria Bisa Ucapkan Sumpah pada Adiknya

Setidaknya, Setya Novanto dalam rentang waktu 13 menit, antara pukul 13.33 WIB - 13.46 WIB, sudah mengunggah 6 postingan.

Berselang 4 jam kemudian pukul 17.30 WIB, Setya Novanto terlihat melanjutkan kicauannya di Twitter.

Dalam kicauannya, Setya Novanto memperkenalkan seroang pemulung bernama Yoseph Orem Bikolong.

Setya Novanto mengungkapkan rasa kagum terhadap Yoseph karena tindakannya mendirikan sekolah gratis, PAUD dan SMP di Kupang, NTT.

"Kagum dengan Pak Yoseph Orem Bikolong, pemulung yang mendirikan sekolah gratis, PAUD dan SMP di Kupang, NTT. Masih dalam suasana Hari Pahlawan, tak berlebihan kiranya jika saya menyebut Pak Yoseph sebagai Pahlawan masa kini," kicaunya.

Baca: Charge HP di Atas Bantal, Paginya Seorang Gadis Tewas, Ternyata Karena Ini, Catat Jangan Ikuti!

Berbeda dari postingan sebelumnya, kali ini netizen meramaikan kolom komentar.

Tanggapan yang disampaikan netizen begitu menohok.

@sofyankawanmu01: "Patut kau bangga. Tapi kau telan uang negara."

@buffon_suma: "@sofyankawanmu01 : serta semoga cepet mengenakan rompi tahanan KPK SN mas hahahaha."

@darsosantani: "Wah itu luar biasa pak Nov. Bayangkan jika uang yg di korup oleh semua koruptor di sita, lalu di pakai utk membangun sekolahan, coba, brp gedung sekolah berdiri di seluruh Indonesia ? Ayo pak, bantu KPK, mencokok semua koruptor..thank you. Semoga bpk sehat selalu ya."

Baca: Ribuan Orang Umat Kristiani di Tiongkok Diminta Ganti Foto Yesus

@Ladycharmant: "Sungguh Allah Maha memberi Petunjuk. Segera bertobat sebelum adzab menimpa."

@bgmift: "Pahlawan yg sesungguhnya adalah dia yang mau mengaku segala kesalahannya apabila jka mmg dia bersalah."

@dharma_kasih: "Pak Yoseph sudah punya E-KTP belum pak? Tolong ditanyain (emoji)."

@Ladycharmant: "Sungguh Allah Maha memberi Petunjuk. Segera bertobat sebelum adzab menimpa."

@bgmift: "Pahlawan yg sesungguhnya adalah dia yang mau mengaku segala kesalahannya apabila jka mmg dia bersalah."

Baca: KPK Jemput Paksa Setya Novanto, Fahri Hamzah: Itu Pasti Perintah Dari Orang Kuat di Negara ini

(Tribunnews/Efrem Limsan Siregar)