Mandi Safar
Sebelum Mencebur ke Pantai Babussalam, Warga Ramai-ramai Arak Menara
Sebelum menceburkan diri ke lautan, ribuan warga yang ikut dalam festival mandi safar ramai-ramai mengarak menara ke tengah lautan
Penulis: Muzakkir | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribunjambi, Muzakkir
TRIBUNJAMBI.COM, SADU -- Sebelum menceburkan diri ke lautan, ribuan warga yang ikut dalam festival mandi safar ramai-ramai mengarak menara ke tengah lautan, Rabu (15/11/2017).
Menara yang terbuat dari telur rebus ini ditopang oleh rakit yang dibentuk segi empat.
Menurut pimpinan Ponpes Wali Peetu, H.M. As'ad Arsyad yang juga tokoh adat di Air Hitam Laut Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menara ini bukanlah sesajen, namun ini merupakan simbol bahwa Tuhan itu satu.
"Menara itu tunggal dan melambangkan bahwa Allah itu satu, tidak dua," kata As'ad Arsyad.
Nantinya, menara ini akan dinaiki oleh orang yang dihormati atau raja (Wagub dan Bupati). Kata As'ad, telur rebus itu akan diberikan kepada peserta mandi.
"Itu menandakan bahwa raja itu makmur dan pengasih," imbuhnya. (*)