Puskesmas Ini Wajibkan Ibu Hamil Untuk Menanam Pohon Pisang, Dampaknya Luar Biasa!

Cara yang dilakukan setiap puskesmas di Jawa Barat untuk membangun kesehatan masyarakat yang lebih baik ternyata sangat

Editor: rida
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 

Karenanya, jika perekonomian warga terbantu dengan dua puluh pohon pisang tersebut, maka taraf kesehatan warga pun meningkat karena mereka berpeluang membeli makanan lebih bergizi dan hidup lebih bersih dan sehat.

"Kalau ibunya sehat, anaknya sehat, bahkan keluarganya sehat, karena menanam pohon pisang ini, mereka jadi dapat melakukan kegiatan ekonomi dengan baik, anak-anaknya bisa sekolah dengan baik tanpa kurang gizi. Itulah modal utama membangun SDM cara kami," katanya.

Berbeda dengan Puskesmas Naringgul yang menekan angka kematian ibu dan bayi serta gizi buruk dengan pohon pisang, Puskesmas Cibatu di Kabupaten Garut berhasil mengatasi masalah kesehatan jiwa masyarakatnya sekaligus menangani masalah pengangguran mantan pasien penyakit jiwa dengan cara menjalin kekompakan dengan unsur pemerintah sekaligus menggerakkan partisipasi masyarakat.

Kepala Puskesmas Cibatu, Leli Yuliani, mengatakan di daerahnya cukup banyak warga yang mengalami gangguan jiwa.

Untuk mengatasinya, Puskesmas Cibatu menjalin kerja sama intensif dengan Universitas Padjadjaran dan RSHS untuk menangani dan menyembuhkan warga yang mengalami gangguan jiwa tersebut.

"Awalnya kami bersama Dinkes Kabupaten Garut dan RSHS terus intens mengatasi masalah gangguan jiwa pada warga. Kemudian masyarakat ikut menjadi pendamping tetangganya untuk bisa sembuh," katanya.

Setelah ditangani intensif, katanya, pihaknya pun menjalin koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut, untuk memberdayakan mantan-mantan pasien penyakit jiwa.

Akhirnya, mereka pun mendapat pekerjaan dan keahlian di bidang pertukangan untuk mendapat penghasilan sehari-hari.

"Kami terus pantau, kami terus upayakan kesembuhan mereka. Setelah sembuh, diberdayakan lagi supaya memiliki mata pencaharian. Semua ini berkat dukungan berbagai pihak, termasuk masyarakat yang aktif membantu. Supaya warga yang sudah sembuh jadi bisa berkarya lagi," katanya.

Leli mengatakan pihaknya pun sadar bahwa kesehatan menjadi modal utama bagi warga untuk mengenyam pendidikan.

Karenanya, Puskesmas Cibatu mencetak kader-kader muda dari kalangan pelajar, di antaranya para siswi menjadi duta anemia di sekolahmya masing-masing.

Mereka bertugas meninjau kesehatan teman-temannya, terutama para siswi yang rentan terkena anemia. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved