Perusahaan Kelapa Sawit di Jambi Dimiliki Kebun Inti dan Plasma, Harga TBS Sulit Stabil

Permintaan Tandan Buah Segar (TBS) meningkat, penambahan pabrik sawit ini akan meningkatkan stabilitas harga di tingkat petani swadaya.

Penulis: Niko Firmansyah | Editor: Nani Rachmaini
ANTARA FOTO/RONY MUHARRMAN
Ilustrasi. Kebun sawit 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Provinsi Jambi membutuhkan tambahan 15-20 pabrik kelapa sawit lagi.

"Saat ini Jambi baru memiliki 45 pabrik sawit sedangkan kebutuhan diperkirakan mencapai 65 pabrik," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agus Rizal, Kamis (9/11).

Ia mengatakan selain permintaan Tandan Buah Segar (TBS) meningkat, penambahan pabrik sawit ini akan meningkatkan stabilitas harga di tingkat petani swadaya.

"Jika pembangunan atau penambahan pabrik tersebut dapat direalisasikan maka perkembangan dan pertumbuhan produksi kelapa sawit di kabupaten-kabupaten khususnya di tingkat petani swadaya sangat signifikan," kata Agus.

Ia menjelaskan data luas perkebunan sawit di Provinsi Jambi saat ini mencapai 668.000 hektare, di luar kawasan hutan yang memiliki luas 970.000 hektare.

Dari jumlah luasan perkebunan kelapa sawit itu, sekitar 60 persen merupakan perkebunan milik swadaya masyarakat dan selebihnya milik perusahaan.

"Sementara pabrik yang ada dimiliki oleh kebun inti dan plasma, hal ini juga menjadi permasalahan yang dapat mengakibatkan tidak stabilnya harga kelapa sawit di tingkat petani," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved