Suami Jadi Penyebab Ledakan Pabrik Mercon, Nur Hamil 9 Bulan. Begini Nasibnya Sekarang
Perasaan tak menentu berkecamuk di dalam diri Nur. Sebab, di satu sisi ia masih mengharapkan suaminya
Nur menceritakan, sejak dua tahun lalu Subarna bekerja sebagai sopir mobil boks pengantar material di kantor pusat PT Panca Buana Cahaya Sukses.
Namun, karena operaaional di kantor pusat sedang menurun, pada sekitar dua bulan lalu seorang atasan meminta dia untuk melakukan pengelasan untuk proyek di pabrik dan gudang PT Panca di Kosambi, Tangerang.
Dan Subarna tidak bisa menolak permintaan tersebut kendati ia tidak punya pengalaman teknik dan keselamatan dalam pengelasan.
"Ya dia mau nolak bagaimana? Namanya orang kerja butuh, takut dipecat sama majikan. Ya terpaksa dilakuin," ujarnya.
Nur juga mengungkapkan, sebelum kebakaran terjadi di pabrik petasan tersebut, mata suaminya masih terluka akibat percikan api las sebelumnya.
Bahkan, Subarna sempat dirawat beberapa hari di RS Ciputra karena luka tersebut.

Menurut Nur, Subarna sempat pulang ke Desa Cililin untuk bertemu dengannya setelah dirawat.
Namun, Subarna kembali lagi ke Tangerang untuk bekerja setelah tiga hari beristirahat di rumah.
Subarna pamit berangkat ke tempat bekerja di Tangerang dengan keadaan mata masih memerah.
Ia dan putra pertamanya, Asep Mulyana, tinggal di Mess Kamal Bisnis Center, Kelurahan Kamal, Jakbar.
"Matanya masih merah, belum sembuh, tapi ya karena butuh. Mau gimana lagi," ungkap Nur.
Hamil Sembilan Bulan
Nur mengenang, pertemuan terakhirnya dengan sang suami, Subarna Ega, terjadi di kampung halaman sekitar satu minggu sebelum kejadian kebakaran di pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses.
Ia tak mendapat firasat apapun sebelum kejadian nahas menimpa suami dan putra sulungnya itu.
"Yah saya sangat-sangat kaget setelah dapat kabar pabrik tempat suami dan anak saya meledak dan terbakar," ujar Nur sambil menunduk dan mengusap-usap perutnya yang membesar.

Yah, Nur menceritakan dirinya saat ini tengah hamil sembilan bulan.