Patah Hati, Gadis Ini Nekat Bunuh Diri dengan Melompat dari Lantai 3 Apartemennya
Patah hati memang menyakitkan. Tapi sesakit apapun, kita harus tetap move on dan melanjutkan hidup.
TRIBUNJAMBI.COM- Patah hati memang menyakitkan.
Tapi sesakit apapun itu, kita harus tetap move on dan melanjutkan hidup.
Akan tetapi, ada beberapa kasus dimana seseorang yang patah hati tidak bisa menanggung semuanya dan lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya saja.
Seperti yang terjadi pada gadis remaja 19 tahun asal Tiongkok ini.
Baca: Tim densus 88 Mabes Polri Gerebek Rumah Teroris, Warga: Orangnya Sering Ikut Pengajian
Baca: Benarkah Susu Kental Manis Tidak Aman Dikonsumsi? Penjelasan BPOM Ini Perlu Anda Baca!
Baca: Sembunyikan Sabu di Selangkangan, Penumpang Sriwijaya Air Ini Malah Nangis Saat Diperiksa
Melansir Daily Mail, gadis yang tidak disebutkan namanya itu memanjat beranda lantai 3 gedung apartemennya di Hangzhou.
Ia pun mengancam akan melompat.

Gadis itu berkata pada orang-orang di sekitarnya bahwa ia akan melompat.
Baca: Merengek Minta Beli Iphone ke Kekasih, Perempuan Ini Lepas Pakaian Hingga Nyaris Bugil
Baca: Tak Diizinkan Menari, Siswi SMAN 3 Ini Meminum Racun Rumput. Saat Ditemukan Kondisinya
Beberapa petugas keamanan dikerahkan ke lokasi dan mencoba untuk menghentikannya.

Baca: Tak Bisa Berkata-kata, Kondisi Balita Gizi Buruk yang Ditinggalkan Ibunya Ini Menyayat Hati
Baca: Heboh Temuan Mayat Perempuan Cantik Tanpa Busana Mengambang di Kali. Diduga
Meski sudah dirayu, gadis itu pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dan terjun bebas.

Beruntung, petugas pemadam kebakaran dengan cepat memasang bantalan udara besar di bawah gedung.
Si gadis pun bisa mendarat dengan aman di atasnya.

Tidak diketahui apakah gadis yang sedang patah hati itu memang berniat mendarat di bantalan ataukah ia memang ingin bunuh diri.

Bantalan udara itu sendiri memiliki ukuran sekitar panjang 7,5 meter dan tinggi 2,75 meter.
Bantalan itu mampu meredam tubuh seseorang yang jatuh dari ketinggian gedung lantai 10.
Dilaporkan bahwa bantalan seperti ini sangat diperlukan untuk setidaknya 17 insiden dalam sebulan dari Juni 2005 sampai Mei 2012.
Alat itu bisa dikembangkan dalam hitungan menit.
Gadis itu bisa saja benar-benar kehilangan nyawanya jika para petugas pemadam kebakaran tidak berpikir cepat dan menggunakan alat tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)